Taliwang, – Program pemberian bantuan ternak kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak), diakui belum tuntas atau masih ada calon penerima Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) yang belum menerima ternak bantuan dimaksud.
Jenis ternak yang belum tuntas terbagikan adalah sapi betina, dimana dalam perencanaan berjumlah 610 ekor, sementara yang baru didistribusikan atau dibagikan, baru sebanyak 330 ekor. Sementara bantuan sapi jantan sebanyak 290 ekor, sudah terbagikan seluruhnya, termasuk bantuan ternak jenis Kerbau sebanyak 20 ekor, kuda sebanyak 25 ekor, termasuk kambing sebanyak 630 ekor.
Kabid Peternakan pada Distanbunak Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kusmirin S.St yang dikonfirmasi media ini dalam ruang kerjanya menuturkan, jumlah sapi pengadaan rekanan sebenarnya sudah memenuhi target, namun setelah dilakukan pengecekan terhadap kondisi fisik, termasuk ukuran ketinggian, maka tidak sedikit yang ditolak atau tidak disetujui sebagai ternak bantuan.
Diingatkan Kusmirin, khusus ternak sapi yang akan dibagikan kepada masyarakat, ukuran tinggi tidak boleh kurang dari 1,5 meter. Jika ukuran sudah memenuhi, maka Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) harus memastikan kondisi kesehatan terhadap ternak tersebut, baik itu kondisi mata dan ekor. “Intinya, tidak sembarangan ternak yang bisa diterima dalam program tersebut, jadi harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan,” lanjutnya.
Kusmirin mengakui, jika untuk mendapatkan jumlah ternak yang begitu banyak tidak mudah, mengingat para pembeli ternak dengan spesifikasi yang sama bukan hanya rekanan mitra pemerintah KSB, tetapi juga ada pembeli lain yang membutuhkan ternak dengan jumlah banyak. “Meskipun sulit untuk mendapatkan bibit tersebut, dalam bulan ini harus segera terpenuhi,” timpalnya.
Kusmirin tidak membantah, jika pengadaan sapi untuk dibagikan kepada masyarakat sudah diluar target yang ditetapkan, dimana pihaknya telah memberikan peringatan kepada rekanan, jika semua ternak pengadaan harus sudah tuntas pada akhir bulan sebelumnya. “Kalau mengacu pada kontrak pekerjaan, rekanan masih memiliki waktu selama dua bulan lagi, namun Distanbunak berharap pekerjaan itu bisa tuntas sebelum waktu kontraknya,” urainya.
Menyinggung soal pengadaan hewan unggas seperti ayam dan bebek, Kusmirin mengakui bahwa sampai saat ini belum dilaksanakan, lantaran dirinya yakin bahwa khusus pengadaan unggas tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, karena jenis unggas tersebut tersedia dipasaran. “Bulan ini baru mulai diminta rekanan menyiapkan hewan unggas untuk dibagikan kepada masyarakat penerima program,” katanya. **