Taliwang, – Rekanan proyek dalam lingkup bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Permukiman (DPUPRPP), telah diberikan peringatan keras agar segera merampungkan pekerjaan. Ketegasan itu disampaikan saat rapat khusus pembahasan progres proyek yang menghadirkan sejumlah penanggung jawab proyek yang terancam gagal tuntas.
Muhammad Ali selaku kabid bina marga yang dikonfirmasi media ini mengatakan, semua proyek yang menjadi tanggung jawab bidangnya akan rampung, jika rekanan memiliki komitmen serius dan bekerja sesuai jadwal yang ditetapkan. “Kami sengaja memanggil sejumlah rekanan, lantaran progres pekerjaan dilapangan masih jauh dari 100 persen, sementara waktu pekerjaan sisa 30 hari,” katanya.
Diingatkan Ali, pekerjaan itu sendiri memang belum berpotensi gagal, karena memang sisa waktu masih cukup panjang, namun jangan sampai rekanan justru kendor disisa waktu ini. “Kami memang sengaja memanggil beberapa orang rekanan tersebut untuk melakukan evaluasi bersama. Kegiatan serupa akan kembali dilaksanakan dalam dua pekan kedepan,” janjinya.
Dirinci oleh Ali, pekerjaan besar yang masih membutuhkan kerja ekstra adalah, pekerjaan pembangunan jembatan Tua Nanga, dimana hasil survei baru sekitar 50 persen lebih, tetapi dengan sisa waktu ini diyakini dapat tuntas, jika rekanan serius. Begitu juga dengan jembatan Seran. “Dalam pertemuan yang kami gelar itu, pihak rekanan telah memberikan komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai kontraknya,” akunya.
Sementara untuk sejumlah pekerjaan yang menggunakan pola penunjukan langsung, Ali mengaku langsung berkoordinasi dengan pihak penanggung jawab (direktur) perusahaan, sehingga dirinya yakin seluruhnya bisa tuntas. “Sampai saat ini saya belum mendapatkan informasi, jika ada pekerjaan penunjukan langsung yang kurang bagus progresnya. Hal itu yang membuat dirinya merasa optimis bisa diselesaikan,” ungkapnya.
Diakhir keterangannya, Ali meminta kepada seluruh rekanan proyek, agar tidak membiarkan material menumpuk terlalu lama diruas jalan, karena akan mengganggu aktifitas masyarakat. “Kami sering mendapat protes warga soal tumpukan material yang terlalu lama menumpuk diruas jalan, bahkan sampai menutup ruas jalan itu sendiri. Hal itu harus menjadi perhatian bagi seluruh rekanan,” pintanya. **