Taliwang, – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin MM, bersama dengan 29 kepala daerah lainnya, menandatangani kerjasama untuk implementasi smart city dan e-government. Kegiatan itu sendiri dilaksanakan di Kota Bandung pada Rabu pagi 1/11 kemarin.
Program yang merupakan kolaborasi yang dilakukan pemerintah Kota Bandung dengan 30 daerah di Jabar, Banten dan Nusa Tenggara Barat (NTB), menyangkut tiga aplikasi yang telah sukses dijalankan Pemerintah Kota Bandung selama dua tahun terakhir itu dihadiri juga La Ode M Syarief, salah seorang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Memorandum of Undestanding (MoU) yang ditanda tangani itu sendiri akan mengimplementasikan 3 aplikasi penting, yaitu aplikasi e-government. Aplikasi tersebut adalah sebuah upaya untuk menciptakan kinerja yang transparan dari seluruh aparatur, sehingga bisa dijadikan sebagai upaya pencegahan terhadap korupsi, karena memang kegiatan itu adalah bagian dari reformasi birokrasi.
Aplikasi selanjutnya adalah Hayu, merupakan sebuah aplikasi khusus dalam mengurus perizinan secara online. Melalui aplikasi ini pebisnis yang memiliki modal kurang dari Rp 500 juta tidak perlu meminta izin dan cukup melapor.
Sementara aplikasi terakhir adalah E-Kinerja yang merupakan sistem untuk melihat kinerja para pegawai di lingkungan pemerintah daerah. Melalui aplikasi ini kinerja aparatur terpantau setip harinya. Apakah kinerjanya sesuai tupoksi atau tidak. Termasuk akan mengetahui beban kerja sesungguhnya di sebuah dinas.
Sementara H Pirin yang dikonfirmasi melalui selularnya menegaskan, aplikasi yang dilaksanakan pemerintah Kota Bandung adalah sebuah semangat kerja yang dibangun selama ini, jadi dirinya mendukung program aplikasi itu bisa dilaksanakan. “Kita semua memiliki semangat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terus menghindari adanya tindakan yang melawan hukum, baik itu pungutan liar (pungli) atau bentuk lain yang ditengarai melanggar hukum,” tegasnya. **