Taliwang, – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin MM, didampingi Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin ST beserta sejumlah pejabat lingkup pemerintahan, menyaksikan langsung lomba dayung sampan yang dilaksanakan di Desa Labuhan Lalar, pada Sabtu 3/11 kemarin.
Sebelum mendatangi pusat pelaksanaan lomba, dua orang pimpinan daerah yang masing-masing didampingi istri, menyempatkan diri untuk meninjau kerajinan miniatur kapal kayu hasil kreasi pemuda Labuhan Lalar, bahkan hasil kreasi itu sendiri menjadi cinderamata yang diserahkan Ansyarullah selaku Kades Labuhan Lalar.
H Pirin sapaan akrab Bupati KSB saat membuka acara lomba dayung sampan mengatakan, bahwa untuk menjadi juara dalam lomba dibutuhkan kerjasama yang baik (Gotong royong), sehingga lomba yang dilaksanakan itu sendiri sebagai bentuk komitmen bersama pemerintah dan masyarakat, jika untuk mempercepat pembangunan, dibutuhkan gotong royong tersebut.
Bupati juga mengajak masyarakat memahami revoluasi mental yang didengungkan Presiden Joko Widodo, yakni kejujuran, etos kerja dan kerjasama atau gotong royong. Dari ketiga revolusi mental tersebut, sikap mental (kejujuran, Red) menjadi fokus utama dalam mengevaluasi diri. Jika berfikir positif, maka akan berdampak positif. Sebaliknya, jika befikir negatif, maka akan manusia akan menjadi buruk. “Ini juga terkait dengan masalah kemiskinan, ini adalah salah satu penyakit mental di tengah masyarakat. Banyak diantara masyarakat yang hanya mengaku miskin padahal mereka sebenarnya sudah hidup layak,” katanya.
Dijelaskan Bupati, pemerintah pusat telah menetapkan 14 indikator untuk menilai seseorang tergolong miskin. Jika ke 14 indikator ini digunakan untuk menilai masyarakat di KSB apakah termasuk miskin atau sudah hidup layak, maka akan sedikit sekali warga KSB yang termasuk miskin. Terlebih 6 aspek kehidupan dari 14 indikator telah ditanggung atau dipenuhi oleh Pemda (BPJS Kesehatan ditanggung, uang santunan bagi disabilitas dan lansia setiap bulan dan program lainnya, Red). ‘’Orang miskin itu kita lihat kalau makan dua kali sehari, masak pakai kayu bakar, beli baju hanya sekali setahun, terus tidak bisa mengakses kesehatan dan seterusnya,” ungkapnya.
Bupati menambahkan, hari ulang tahun ini juga menjadi moment untuk mengevaluasi danmereview keberhasilan yang diraih untuk KSB. Keberhasilan yang telah dicapai untuk dipertahankan dan ditingkatkan. Sementara yang belum untuk terus dikejar. Semoga di hari ulang tahun KSB ke 14 ini, kita semua dapat memberikan yang terbaik untuk daerah sebagai tanggung jawabnya selaku warga KSB.
Sementara kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Ir IGB Sumbawanto MSi dalam laporannya menegaskan, lomba sampan dayung dirangkai juga dengan parade layang-layang hias. Kegiatan itu sendiri akan berlangsung selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu pekan ini. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Festival Taliwang 2017 untuk memeriahkan hari lahir KSB ke-14 Tahun 2017. “Peserta lomba sampan dayung 72 orang dan peserta parade layang-layang 82 orang. Peserta merupakan nelayan dari Labuhan Lalar dan nelayan Desa Kertasari. Rencananya kegiatan ini menjadi event tahunan rangkaian dari Festival Taliwang,” bebernya. **/hms