Taliwang, – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama dengan Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak), menggelar rapat koordinasi untuk pendampingan Upaya Khusus (Upsus) Padi, Jagung dan Kadelai (Pajale).
Acara yang dilaksanakan di Aula Hotel Andi Graha pada Jum’at 17/11 kemarin itu untuk membahas terkait singkronisasi data Luas Tambah Tanam Padi (LTT), Luas Tambah Tanam Jagung (LTJ) dan Luas Tambah Tanam Kedelai (LTK),” kata Kepala BPTP Balitbangtan NTB M Shaleh Mokhtar, MP.
Dibeberkan juga, jika sesuai dengan kebijakan Kementerian Pertanian yang menetapkan upaya khusus pencapaian swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada kedelai 2015 -2017. Caranya melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan kegiatan pendukung lainnya, seperti pengembangan jaringan irigasi, optimasi lahan, penerapan teknologi jajar legowo, dan optimasi perluasan areal tanam. “Perluasan areal tanam ini melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP kedelai), Perluasan Areal Tanam Jagung (PAT Jagung), penyediaan sarana dan prasarana pertanian benih, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian dan pengawalan pendampingan UPSUS swasembada pangan,” lanjutnya.
Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kepala Distanbunak, Ir Marlin Hardi MSi mengatakan, program Upsus PAJALE adalah program pemerintah pusat yang sangat tepat untuk dilaksanakan, karena sangat membantu petani, sehingga tidak ada alasan bagi pihaknya untuk tidak maksimal mensukseskannya. “Kami akan terus berupaya untuk mensukseskan program PAJALE, karena sangat menguntungkan bagi para petani,” timpalnya.
Sedangkan Perwira Penghubung (Pabung) Dim 1607/SBW, Mayor Inf I Nengah Gede Ardika memastikan, pendampingan akan lebih maksimal oleh pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah Kodim KSB nantinya terbentuk, sehingga kekhawatiran akan ada penggunaan bibit kurang bagus sampai, akan bisa dihindari dan diantisipasi. “Sesuai dengan tugas yang diberikan kepada TNI, pihaknya tetap mengawal semua untuk membantu para petani dalam mensukseskan upsus ini serta mengajak bekerja secara bersama sama agar upsus ini bisa berhasil dengan maksimal,” harapnya.
Ditambahkan Ir Putu Cakra, MM dari BPTP Balitbangtan NTB mengakui, jika penyuluh dan Babinsa telah melakukan pendampingan dalam rehabilitasi saluran irigasi di semua tempat sehingga hal ini perlu kita tingkatkan dan bekerja dan tetap bersinergi di lapangan, termasuk dalam memberikan motivasi terhadap para petani untuk melakukan tanam serentak masih dianggap kurang maksimal yang di lakukan oleh penyuluh sehingga perlu di tingkatkan. **