Taliwang, – Dalam upacara memperingati hari lahir ke-14 Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tahun 2017, sangat terkesan dan luar biasa, karena undangan yang hadir adalah Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, S.E, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Muhammad Basuki Hadimuljono, M.Sc., Ph.D. Kemudian Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung, hingga Ketua Dewan Bisnis BIMP-EAGA Brunai Darussalam, Yusra Kesteria Yusuf dan pejabat dari Provinsi NTB, Bupati/Walikota, Mantan Wakil Gubernur, Mantan Bupati KSB.
Sebelum upacara dilaksanakan, Pemerintah KSB melaksanakan penandatanganan sejumlahMemorandum of Understanding (MoU) dan kerjasama. Pertama, kerjasama kemitraan Pemerintah Daerah melalui perusahaan daerah dengan Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan Sejorong Mataiyang Brang Rea. Kerjasama ini terkait pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam (pembangunan agro eduwisata) pada hutan produksi di wilayah unit V KPHP Sejorong.
Kedua, perjanjian kerjasama kemitraan antara Pemerintah KSB bersama PT. Lembu Nusantara Jaya Wijaya. Kerjasama ini terkait pemanfaatan jasa lingkungan agro eduwisata) pada hutan produksi di wilayah unit V KPHP Sejorong. Ketiga, perjanjan kerjasama PT. Goldfinch Mitra Sejati (PT. GMS) KSB dengan Brunei Darussalam BIMP-EAGA Business Council (BD-DEBC). Perjanjian ini tentang pembangunan industri pengolahan beras, pengolahan jagung dan penyediaan sarana dan prasarana operasional penangkapan ikan di KSB.
Di hari lahir ke-14 ini, KSB juga menerima berbagai bantuan, mulai dari bantuan PT. Daerah Maju Bersaing (PT. DMB) untuk mendukung program halaman asri teratur indah dan nyaman (Hatinya) PKK KSB senilai Rp. 750 juta. Bantuan ini akan didistribusikan ke-64 desa/kelurahan di KSB masing-masing senilai Rp. 10 juta, delapan kecamatan masing-masing Rp. 10 juta dan Pemda KSB senilai Rp. 30 juta.
Bantuan APBD Provinsi NTB untuk pembangunan jalan dari simpang KTC-Telaga Bertong, yang akan dinamakan Jalan TGKH. Zainuddin Abdul Madjid senilai Rp. 50 milyar. Bantuan dari PT. AMNT untuk program PDPGR senilai Rp. 5 milyar. Dukungan anggaran Kementerian PUPRPP untuk Sumbawa Barat, yakni: pembangunan Bendungan Bintang Bano dan jaringan irigasi seluas 6.000 ha. Revitalisasi Taman Wisata Alam Danau Rawa Taliwang. Pembangunan jembatan dan jalan dari Pelabuhan Lalar menuju PLTU Kertasari sepanjang 9,85 Km dan normalisasi/penguatan tebing sungai Brang Rea.
Dalam sambutannya, Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin, MM mengungkapkan, di usia yang ke-14, Pemerintah KSB telah berusaha mewujudkan harapan para pendiri dan masyarakat KSB melalui berbagai inovasi program/kegiatan pembangunan. Dalam kurun waktu 1 tahun 9 bulan masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati telah bersatu dan bahu membahu bersama DPRD KSB, stakeholders dan masyarakat dalam merealisasikan visi pembangunan, yakni “terwujudnya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yang berkeadilan menuju kabupaten sumbawa barat sejahtera berlandaskan gotong royong”.
Sedangkan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah SE mengatakan, pemekaran daerah adalah langkah baik, ini dibuktikan dengan keberhasilan KSB. Pertumbuhan KSB sebagai daerah baru mendapatkan keberhasilan dengan IPM peringkat pertama di antara delapan kabupaten di Provinsi NTB. DPR RI pun siap dan mendukung pembentukan daerah otonom baru, termasuk pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Muhammad Basuki Hadimuljono, M.Sc., Ph.D memastikan dukungan terhadap beberapa pembangunan di KSB, seperti Bendungan Bintang Bano, bahkan dipastikan bahwa hasil kunjungannan akan dilaporkan ke Presiden
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung yang membacakan sambutan Menteri Sosial, Dra. Indar Parawansa menyampaikan, upaya bahu membahu menurunkan angka kemiskinan terus dilakukan di Indonesia. Untuk di KSb, Kemensos mengalokasikan beras sejahtera senilai Rp. 11 miliar atau untuk 10.086 orang pada 2017. Program beras sejahtera tahun 2018 akan ditransformasi/reformasi dari subsidi barang menjadi subsidi orang yakni menjadi program bantuan sosial ranstra. Bedanya jika pada beras sejahtera, masyarakat harus menebus Rp. 1.600/kg. Namun pada bansos ranstra tidak perlu menembus atau gratis.
Penerima PKH di KSB tahun 2017 sebanyak empat ribu lebih jiwa dengan anggaran senilai Rp. 8 milyar. Pada tahun 2018 akan ditingkatkan menjadi menjadi 1.800 penerima, bukan berarti orang miskin di KSB meningkat. Namun ini sebagai perhatian pemerintah kepada masyarakat. Di bawah pemerintah Bupati Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M dan Wakil Bupati Fud Syaifuddin, S.T kemiskinan di KSB akan cepat menurun. Apalagi didukung pembangunan perumahan dan permukiman atau infrastruktur yang baik.
Kemensos kedepan akan merekrut pendamping PKH, PKSK dan Tagana pendamping masyarakat miskin atau peliuk. Program Bupati dalam pembangunan dengan meningkatkan gotong royong atau partisipasi semua pihak akan dijadikan contoh kepada daerah-daerah lain untuk mengikuti inovasi tersebut. “Kami apresiasi respon cepat Pemda yang telah memverifikasi dan memvalidasi dan dilanjutkan mendeklarasikan pengentasan kemiskinan di KSB mulai dari tingkat Desa hingga Kabupaten. Dirgahayu KSB, semoga masyarkaat KSB semakin tentram, sejahtera dan bahagia,” kata Andi ZA Dulung.
Puncak peringatan Harlah ke-14 KSB ini pun ditutup dengan parade budaya dari berbagai suku nusantara yang ada di KSB. Diantaranya, Etnis Mbojo (Bima-Dompu) menampilkan kesenian adu kepala, suku Jawa dengan menampilkan kesenian Reog Ponorogo. Etnis Bali menampilkan gamelan dan tarian khas Bali. Etnis NTT menampilkan tarian perang NTT. Etnis Mbojo (Bima-Dompu) menampilkan kesenian adu kepala dan kesenian khas KSB. **/Hms