Taliwang, – Gotong royong padat karya yang dilaksanakan di Desa Lalar Liang beberapa waktu lalu, diikuti juga oleh Bupati Kabupaten Sumbawa Barat( KSB), Dr Ir H W Musyafirin MM, sekaligus meresmikan kegiatan dimaksud.
Hadir juga dalam kegiatan yang digelar Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi KSB ini, Asisten I dan Asisten III Setda KSB dan sejumlah Kepala OPD. Kegiatan gotong royong padat karya infrastruktur ini dilaksanakan secara serentak di dua desa yaitu Desa Lalar Liang Kecamatan Taliwang dan Desa Seteluk Tengah Kecamatan Seteluk. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Disnakertrans KSB dengan Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Pada tahun 2017, kegiatan gotong royong padat karya infrastruktur ada 2 paket. Jumlah anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 154.500.000 per paketnya. Dana tersebut dipergunakan untuk upah pekerja, beli material atau bahan, peralatan kerja, honor panitia, dan belanja lain. Terkait lokasi, dipilihnya Desa Lalar Liang dan Seteluk Tengah sebagai lokasi padat karya infrastruktur, karena sulitnya akses persawahan bagi para petani. Selama ini untuk kegiatan para petani baik hasil pertanian, kebun, hasil hutan termasuk konvensi kebun jati, juga panen jatinya serta bambu diangkut dari gunung menggunakan kuda atau dipikul.
Kegiatan padat karya ini telah dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 20 Orang, dimana didalam kelompok tersebut terdapat 1 orang tukang dan 18 anggota. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 12 hari. Para pekerja diberi upah harian, untuk upah ketua sebesar Rp. 70 ribu, tukang Rp. 75 ribu, upah anggota Rp. 65 ribu. Besaran upah ini mengacu pada pedoman dari Balai Besar Lembang, Bandung. Dalam kegiatan ini tidak ada pembebasan lahan sama sekali. Bahkan masyarakat Lalar Liang dengan suka rela menyerahkan sebagian lahannya dan membuat pernyataan di atas materai.
Bupati dalam sambutannya mengatakan, gotong royong diatur dalam Perda nomor 3 Tahun 2016 tentang PDGPR, bahwa ada 3 pola gotong royong, yakni gotong royong mandiri, gotong royong stimulan dan gotong royong pola padat karya. Bupatipun mengapresiasi kegiatan gotong royong pola padat karya ini. “Mungkin kalau saya tidak datang, saya tidak bisa lihat situasi seperti ini. Saya bangga atas partisipasinya yang luar biasa. Pak kades mudah-mudahan ini terus dibina, semangatnya ini harus betul-betul dikawal dan terus dirajut,”. kata bupati.
Bupati pun menjanjikan, setelah kegiatan gotong royong selama 12 hari ini, maka akan langsung melakukan pengerasan jalan. Jalan pertanian ini sangat dibutuhkan untuk membantu mobilitas masyarakat mengolah sawah, kebun dan mendistribusikan hasil tanah, kebun dan lainya. **/Hms