Brang Rea, – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin MM sempat menangis saat memberikan sambutan dalam acara pengukuhan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KSB masa khidmat 2017-2022, pada Sabtu 9/12 kemarin yang dipusatkan di Pondok Pesantren Himmatul Ummah, Desa Sapugara kecamatan Brang Rea.
Kesedihan orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri itu berawal dari pengalaman selama menjabat sebagai Bupati KSB, dimana safari shalat Subuh yang rutin dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu, sering menemukan bahwa masyarakat diberbagai pelosok tidak mendapatkan informasi waktu shalat yang benar, sehingga ada yang melaksanakan shalat Subuh yang belum waktunya, bahkan ada yang dinilai terlambat. “Saya harap MUI KSB ikut melakukan sosialisasi waktu shalat yang benar,” pintanya.
Selain itu juga H Pirin sapaan akrab Bupati KSB juga mengaku, jika masih cukup banyak masyarakat KSB yang belum sadar tentang kewajiban melaksanakan shalat, padahal menunaikan ibadah shalat bukan sekedar kewajiban, namun kebutuhan yang tidak bisa ditawar. “Saya mengajak seluruh pengurus MUI KSB untuk membantu pemerintah dalam mensosialisasikan wajib shalat,” ucapnya lagi.
Dikesempatan itu H Pirin juga membeberkan, jika pemerintah KSB bekerja sama dengan tim penggerak PKK KSB, telah melaksanakan program bebas buta baca Al-Qur’an, dengan menggelontorkan anggaran mencapai Rp. 1 miliar. Program itu akan terealisasi lebih baik, jika pihak MUI KSB ikut ambil bagian dalam membantu masyarakat untuk mengenal dan membaca kitab suci acuan kita sebagai warga Muslim.
Sementara KH Syamsul Ismain Lc selaku ketua MUI KSB dalam sambutannya mengaku bangga dengan pemerintah KSB, lantaran cukup geliat melaksanakan berbagai program yang bersentuhan dengan masyarakat miskin, termasuk mewajibkan seluruh aparatur untuk shalat berjamaah, sehingga memastikan bahwa MUI KSB akan terus memberikan dukungan kepada pemerintah. “Kami akan selalu berada dibarisan terdepan selama program yang dilaksanakan pemerintah tidak keluar dari koridor Islam, begitu juga sebaliknya, akan memberikan kritikan kalau dianggap kebijakan pemerintah tidak sesuai syariat Islam,” janjinya.
Dalam kesempatan itu juga, pimpinan Pondok Pesantren Himmatul Ummah meminta kepada MUI NTB, agar program wajib shalat seluruh aparatur dan bebas buta baca Al-Qur’an yang dilaksanakan pemerintah KSB, dapat disampaikan kepada MUI seluruh NTB, sehingga bisa mendorong pemerintah Kabupaten melaksanakan hal yang sama.
H. Abd. Rahman Kuling SIp selaku Sekretaris MUI NTB mengakui, jika beberapa program terobosan yang dilaksanakan pemerintah KSB harus dijadikan contoh oleh kabupaten/kota yang berada di NTB. “Untuk memaksimalkan siar Islam, harus kuat dukungan dari pemerintah. Hal itu sudah dilakukan oleh pemerintah KSB, sehingga meminta seluruh pengurus MUI KSB untuk bersama mensukseskannya,” pintanya.
Pantauan langsung media ini dilokasi, acara pengukuhan itu dihadiri juga oleh wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin ST, Asisten Tata Praja, Drs Mukhlis MSi dan kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) KSB, Drs Syarifuddin MM, ketua Tim penggerak PKK KSB, Hj Hanifah Musyafirin SPt, ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Neni Apriati Fud Syafuddin, serta sejumlah tokoh masyarakat. **