Taliwang, – Salah satu aksi Desember yang dilaksanakan Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI), yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menggelar debat ilmiah antar Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) dengan Organisasi Pemuda Partai (OPP), dengan mengambil tema besar, “Kemiskinan KSB, Kemarin, Kini dan Esok”.
Ketua DPD KNPI KSB, Trisman ST, MP mengakui, jika pihaknya sengaja mengambil tema soal kemiskinan, mengingat pemerintah KSB saat ini sedang serius menuntaskan kemiskinan. “Kami ingin mendengar langsung persepsi dari perwakilan OKP dan OPP soal kemiskinan, termasuk opsi untuk mengurangi angka kemiskinan di Bumi Pariri Lema Bariri ini,” ucapnya.
Dikesempatan itu Triman mengingatkan, Kemiskinan yang dibahas bukan sekedar tidak memiliki materi lebih, tetapi juga akan mendalami soal kemiskinan mental, dimana tidak sedikit masyarakat kita lebih suka mengaku miskin, agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Miskin mental yang menjadi perhatian serius untuk dibahas, sehingga bisa dijadikan acuan bagi pemerintah nantinya,” lanjutnya.
Trisman juga memastikan bahwa hasil pembahasan bersama itu akan dibuatkan dalam bentuk rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah KSB, sehingga pemerintah bisa melakukan intervensi serius melalui Program dan kebijakan. “Kesimpulan akhir dari debat ilmiah ini akan disampaikan kepada pemerintah KSB, sehingga dengan Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) dapat mengintervensinya,” tuturnya.
Dikatakan Trisman, angka kemiskinan yang di peroleh Tim Verifikasi Kemiskinan KSB dalam verifikasi dan validasi data pada Nopember lalu sudah sangat kredibel. Data itu menurutnya, sudah sesui dengan keadaan di lapangan. Hanya saja keberadaan data yang menunjukkan penurunan drastis jumlah penduduk miskin KSB itu (tersisa hanya 4.483 jiwa atau 3,32 persen dari total sebanyak 135.031 jiwa penduduk KSB), memunculkan tugas berat bagi pemeeintah daerah dan komponen lainnya di daerah ini.
Pada prinsipnya DPD KNPI KSB berharap bisa dijadikan angka kemiskinan KSB pada titik nol persen, meskipun hal itu bukan perkara gampang, namun dengan ikhtiar dan bersama-sama bisa menjadi terealisasi, apalagi kalau masyarakat mau berbenah diri dan menanamkan sikap mental malu menjadi orang miskin. “Setidaknya kita semua bisa membantu pemerintah untuk mempertahankan jumlah penduduk miskin atau tidak terus bertambah jumlahnya, hal itu akan terealisasi jika diperkuat intervensi melalui program, kemudian ada inovasi yang sangat tepat, seperti progra membumikan sedekah dan zakat. Jika program itu berjalan baik, angka kemiskinan akan terus berkurang,” urainya.
Acara debat ilmiah OKP dan OPP ditutup oleh wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin ST. Pada kesempatan itu dijanjikan bahwa pemikiran cerdas cerdas yang muncul dalam ajang debat pasti menjadi perhatian pemerintah KSB, karena pemerintah saat ini sedang mencari solusi terbaiknya dalam pengentasan kemiskinan. “Kami tunggu rekomendasinya,” katanya. **