Taliwang, – Investasi pariwisata dengan perencanaan mengelola gili balu oleh PT Echo Solution Lombok (ESL) dan investasi penggemukan sapi dan digabungkan dengan sektor wisata peternakan oleh PT. Lembu Nusantara Jayawijaya (LNJ) akan segera terealisasi, jika melihat progres pengurusan administrasi dan perizinannya.
Drs Hajamuddin MM selaku kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menuturkan, jika beberapa investasi yang pernah berproses ada yang terus memperlihatkan progres cukup bagus, namun ada juga yang lamban namun diharapkan tetap berjalan untuk mepercepat kemajuan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). “Sesuai komitmen pemerintah KSB, jika akan terus mendorong perusahaan untuk berinvestasi di KSB,” akunya.
Dikesempatan itu Hajam sapaan akrabnya mengakui, jika untuk progres investasi yang mulai memperlihatkan segera beroperasi adalah PT ESL dengan rencana pengelolaan gili balu, karena beberapa waktu lalu pernah dilaksanakan pertemuan yang dipimpin langsung Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tentang perampungan design tapak. “Design tapak yang menjadi bagian penting dari proses sebelum mulai berinvestasi sudah rampung,” katanya.
Masih keterangan Hajam, pihaknya sudah mendapatkan konfirmasi dari pihak perusahaan, jika pada Rabu 10/1 akan dilaksanakan diskusi publik untuk menyerap aspirasi masyarakat, termasuk sebagai informasi bahwa perusahaan tetap komit untuk melakukan investasi pengelola gili balu. “Diskusi publik akan dipusatkan di kecamatan Poto Tano,” terangnya.
Hajam tidak membantah bahwa proses administrasi sebelum mulai beroperasi untuk pengelolaan gili balu masih cukup panjang, termasuk untuk mendapatkan Izin Usaha Pengelolaan Jasa Lingkungan (IUPJL), namun dengan melihat tingkat keseriusan dari perusahaan, dirinya merasa yakin bahwa investasi itu akan segera terealisasi.
Terkait dengan rencana investasi dari PT LNJ diakui juga oleh Hajam sudah mulai mengerucut, setelah pemerintah KSB terus memberikan sinyal baik dan dukungan terhadap apa yang menjadi permintaan perusahaan, terutama dalam rencana kerjasama dalam hal pembibitan sapi serta persiapan areal menjadi kawasan wisata.
Dikesempatan itu Hajam juga memberikan informasi, jika semua tahapan itu bisa berjalan lancar, maka pada awal April 2018 ini, pihak perusahaan sudah akan mendatangkan sapi sebanyak 2.500 ekor sebagai tahap pertama, kemudian pada September mendatang akan kembali mendatangkan sapi sebanyak 4.500 ekor dan tahap berikutnya pada 2019 sebanyak 4.500 ekor. “Kita berharap semua investasi ini bisa segera tereasaliasi, sehingga akan banyak serapan tenaga kerja,” harapnya. **