Taliwang, – Monumen Pesawat AU AS-202 Bravo yang berada di bundaran Hotel Grand Royal Taliwang harus dimaknai sebagai ikatan kuat untuk hubungan dengan sang pencipta (Allah SWT) dan hubungan sesama manunia atau Hablumminallah dan Hablumminannas.
Ketegasan itu langsung disampaikan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin MM, saat acara peresmian monumen pesawat yang dilakukan oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pankoops AU) II, Marsekal Muda TNI Yadi Indrayadi Sutanandika, M.SS, Senin 8/1, didampingi Kapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Firli, Danlanud Rembiga, Kol. Pnb. Dodi Fernando, SE., M.Soc., SC dan Ketua DPRD KSB, Muhammad Nasir ST, MM.
Penjelasan orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri itu juga sebagai jawaban atas pertanyaan masyarakat selama ini melalui media sosial, tentang tujuan atau makna dari adanya pembangunan monumen pesawat tersebut, lantaran KSB bukanlah pangkalah TNI AU dan KSB tidak memiliki nenek moyang seorang penerbang. Perbincangan semakin ramai ketika arah pesawat yang dipasang, mulai dari mengarah ke utara hingga diputuskan mengarah ke kiblat. “Makna besanya adalah adalah hablumminallah dan hablumminannas serta untuk menjaga hati secara bersama-sama,” tandasnya.
Masih keterangan H Pirin sapaan akrabnya, semangat lain dari pembangunan monumen ini adalah edukasi bagi anak-anak KSB, termasuk juga untuk memperkenalkan pesawat dan TNI AU. “Kami dari pemerintah ingin juga memberikan motivasi kepada generasi muda agar bisa menjadi penerbang. Karena saat ini generasi muda KSB mayoritas hanya tertarik masuk Polri dan TNI AD,” lanjutnya.
Dikesempatan itu H Pirin juga mengakui, jika sejak pesawat itu berada di KSB, sudah cukup banyak masyarakat yang datang bersama anaknya untuk berfoto selfie. “Saya yakin orang tua bukan sekedar datang berfoto, tetapi menanamkan keinginan agar anaknya bisa menjadi penerbang. Hal itu bisa sebagai doa terbaik untuk anak-anak mereka,” ucapnya.
Mengingat monumen pesawat merupakan aset negara yang dipajang di KSB, maka saya berharap kepada semua lapisan masyarakat, agar bisa secara bersama-sama untuk menjaganya. “Mari kita semua menjaga bersama monumen ini,” ajaknya.
Bupati menambahkan, sinergitas Pemerintah KSB dengan TNI khusnya TNI AD dan Polri terjalin baik di KSB. Bersama TNI AD melalui Babinsa dan Polri melalui Bhabinkamtibmas, KSB telah menjadikan kabupaten satu-satunya di Indonesia di luar pulau jawa sebagai Kabupaten Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan. Meski terlihat sederhana, namun capaian ini telah merubah mental masyarakat ke arah yang lebih baik. **