Seteluk, – Sekitar pukul 15.30 sore pada Minggu 21/1, sedikitnya 8 rumah warga yang berada didusun Pamongo Desa Seteluk Atas rusak pada bagian atap dan dinding akibat diterjang angin puting beliung yang disertai hujan deras.
Selain mengangkat genteng dan merusak atap rumah warga, angin yang melintas cukup kencang itu juga merusak atap ruangan milik Puskesmas Seteluk, bahkan yang paling parah adalah rumah makan Moro Dadi yang juga berada di Desa Seteluk Tengah, karena bukan sekedar atap, namun juga merobohkan dinding bangunan.
Abdul Hamid selaku Camat Seteluk saat dikonfirmasi mengatakan, putaran angin itu datangnya saat hujan sedang derasnya, sehingga tidak sampai ada warga yang berhamburan keluar, tetapi saat melihat sejumlah atas berterbangan, maka para pemilik rumah langsung menghindar agar tidak terkena bongkaran atap tersebut.
Dikesempatan itu Hamid mengakui bahwa seluruh kerusakan telah didata oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dimana estimasi kerugian mencapai puluhan juta
Disampaikan juga bahwa korban angin puting beliung adalah rumah milik Hj Sumiarni, Drs Sahril, Supardi Harjo, Ir Akhmad, Irwansyah, Mastur, Safi’I dan Widodo, kejadian tersebut juga berdampak pada sebagian genteng puskesmas seteluk, TK Negeri dan kantor UPT Dikpora “Kami dari pemerintah kecamatan bersama agen Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) sudah terjun langsung untuk membantu mengevakuasi pemilik rumah yang kena dampak,” akunya.
Sementara sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Manurung SPd yang dikonfirmasi melalui selularnya mengaku, jika tim Dinas Sosial saat ini masih berada dilokasi untuk melakukan pendataan kebutuhan. “Kami masih melakukan pendataan, apakah para korban bisa diberikan bantuan melalui Dinas Sosial atau melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya,” katanya.
Disampaikan Manurung, bantuan yang dimiliki untuk dibagikan kepada korban yang mengalami bencana adalah, Selimut dan bahan makanan siap saji. “Kalau korban meminta bantuan material atap, maka kami tidak bisa memberikan bantuan karena material itu tidak dimiliki, tetapi kalau membutuhkan selimut dan makanan siap saji, pasti tidak perlu menunggu lama untuk pendistribusian bantuan tersebut,” timpalnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB, Ir Lalu Muhammad Azhar MM mengaku bahwa langkah yang dilakukan saat ini memastikan bahwa para korban selamat. Jika memang membutuhkan tenda untuk evakuasi korban, maka pihaknya akan langsung mendirikan disekitar lokasi bencana. “Untuk bantuan saya sudah koordinasi dengan Dinas Sosial dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). “Belum ada kepastian bantuan yang akan diterima untuk para korban,” akunya.
Sambil menunggu bentuk bantuan yang akan dikucurkan, pihak BPBD bersama masyarakat sekitar, Kecamatan, Polri, TNI dan agen PDPGR terus melakukan upaya bersama membantu para korban. “Sampai sekarang belum ada yang mengaku harus dievakuasi atau menggunakan tenda darurat,” tandasnya. **