Brang Rea, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah mengerahkan tim reaksi cepat untuk melakukan pemasangan bronjong penguat tebing pada sisi jembatan Bangkat Monteh yang amblas pada banjir beberapa waktu lalu, agar jembatan tersebut bisa dilalui oleh warga.
“Setiap hari tim reaksi cepat ada dilokasi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, karena kalau berlarut dikhawatirkan kerusakan yang terjadi makin parah, apalagi mengancam konstruksi bangunan jembatan mengingat debit air disungai itu sendiri masih sangat tinggi dengan arus yang cukup deras,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Ir Lalu Muhammad Azhar MM.
Masih keterangan Lalu Azhar, pemasangan bronjong pada sisi jembatan yang dilakukan lebih pada pekerjaan alternatif atau antisipasi kerusakan lebih parah. Jadi untuk pekerjaan perbaikan kembali konstruksi sisi jembatan itu sendiri akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Permukiman (DPUPRPP). “Pekerjaan tanggap bencana yang kami laksanakan sekarang ini,” bebernya.
Dikesempatan itu dirinya tidak bisa memberikan kepastian waktu rampung pekerjaan tersebut, lantaran intensitas hujan dilokasi cukup tinggi, sehingga petugas BPBD harus lebih banyak berhenti bekerja. “Kalau hujan terus mengguyur maka pekerjaan itu akan memakan waktu lama, tetapi kalau cuaca bersahabat bisa dipastikan dalam beberapa hari ini bisa tuntas,” lanjutnya.
Untuk mendorong percepatan pekerjaan tersebut, beberapa waktu lalu Komisi 3 DPRD KSB telah melakukan pengecekan lokasi dan meminta BPBD untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut tidak boleh terlambat. “Kami mendorong BPBD KSB untuk mengerahkan personil dengan jumlah banyak, agar pekerjaan bisa lebih cepat tuntas,” kata Dinata Putrawan ST selaku ketua komisi 3 DPRD KSB saat berada dilokasi.
Dinata sapaan akrab politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga akan segera menggelar pertemuan dengan DPUPRPP untuk membahas persiapan anggaran khusus untuk pekerjaan permanen atas kerusakan jembatan Bangkat Monteh. “Kami sudah mengingatkan DPUPRPP bahwa pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) tahun 2018, dapat disiapkan anggaran perbaikan jembatan tersebut, atau bisa bersama-sama mencari anggaran lain baik pada Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) atau melalui APBD,” tuturnya.
Pantauan langsung media ini dilokasi, kerusakan pada sisi jembatan itu memunculkan lubang yang cukup dalam pada dua sisi jembatan, sehingga kendaraan roda 4 tidak melintas. Untuk aktifitas kendaraan roda 4 menggunakan jalur alternatif yang berada pada bagian samping jembatan tersebut, meskipun harus terancam dengan bahaya lantaran sangat dekat dengan lintasan air sungai. **