Taliwang, – Pertemuan antara pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin MM dengan perwakilan pendemo dari kecamatan Maluk dan Kecamatan Jereweh, pada Selasa 30/1 kemarin berakhir dengan kesepakatan, jika akan dilayangkan surat resmi dari pemerintah KSB yang ditujukan kepada managemen PT Mcmahon, agar bisa menyiapkan waktu bertemu dengan perwakilan pendemo.
Permintaan pendemo itu sendiri disampaikan dalam hearing lanjutan setelah diberikan waktu untuk rapat internal, terkait dengan saran yang disampaikan Bupati KSB, jika permintaan untuk menambah kouta akan diperjuangkan, namun dengan jumlah yang terbatas. “Kami minta Pemerintah KSB untuk memfasilitasi pertemuan kami dengan pihak managemen,” tegas Abdul Malik selaku perwakilan pendemo.
Dikesempatan itu Malik mengaku bahwa dengan bertemu pihak managemen, maka pemuda dari lingkar tambang diyakini bisa direkrut lebih banyak nantinya. “Kami bukan tidak sepakat dengan rencana pemerintah KSB untuk memperjuangkan tambahan naker yang direkrut pada kisaran 10 orang, namun jumlah itu masih sangat minim atau belum representatif untuk warga yang akan merasakan dampak dari keberadaan perusahaan tersebut,” timpalnya.
Sementara H Pirin sapaan akrab Bupati KSB dihadapan perwakilan pendemo langsung menyatakan kesiapan untuk melayangkan surat dimaksud, bahkan meminta perwakilan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang hadir agar tidak meninggalkan tempat, karena surat sesuai permintaan pendemo akan langsung dibuatkan. “Sekarang juga saya akan membuat surat yang diminta itu,” tegasnya.
Dikesempatan itu H Pirin mengingatkan, jika pihaknya tidak bisa menetapkan waktu pertemuan yang diminta tersebut, lantaran sudah menjadi kewenangan pihak managemen. Jadi dirinya meminta masyarakat untuk memahami situasi yang terjadi sekarang. “Surat untuk meminta digelar pertemuan tetap dilayangkan sekarang juga, jadi saya minta para pendemo juga harus memahami soal waktu dari pihak managemen itu sendiri,” lanjutnya.
Disaat itu juga orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri itu tidak dapat memberikan kepastian, jika pihak managemen akan menyetujui permintaan tambahan jumlah tenaga kerja asal kecamatan Maluk dan Jereweh. “Kami berharap pertemuan nanti ada titik temu, karena persoalannya sudah berada ditangan perwakilan itu sendiri, sebab dalam surat yang dilayangkan akan dilampirkan juga daftar hadir perwakilan, agar bisa diundang dalam pertemuan tersebut,” ucapnya.
Diakhir keterangannya H Pirin meminta kepada semua yang hadir, agar tetap menjaga kondusifitas daerah dan aktifitas tambang yang merupakan investasi besar di KSB. “Saya minta kita semua untuk menjaga stabilitas daerah dan secara bersama-sama mempertahankan status KSB sebagai Kabupaten Zero horizontal conflik,” harapnya. **