Taliwang, – Dinas Kesehatan (Dikes) cukup sering mendapat permintaan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) agar segera melakukan fogging (pengasapan), bahkan permintaan itu selalu disampaikan masyarakat disaat pelaksanaan Forum Pelayanan Setara Inklusif Andalan (Yasinan) setiap malam Jum’at di kediaman Bupati KSB.
“Sampai saat ini kami tetap akan menolak permintaan masyarakat untuk melakukan fogging, karena tindakan itu bukan solusi terbaik untuk pencegahan nyamuk penyebar virus Demam Berdarah (DB) maupun malaria, apalagi belum ditemukan ada kasus DB yang menjadi alasan harus dilakukan fogging,” tegas HM Yusfi Khalid SKm selaku kabid pengendalian dan pemberantasan penyakit pada Dikes KSB, saat dikonfirmasi media ini dalam ruang kerjanya.
H Yusfi mengingatkan bahwa untuk melakukan fogging harus mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP), diantaranya telah ada kasus DB yang mengindikasikan bahwa terdapat nyamuk dewasa sebagai penyebar virus yang harus dibunuh dengan cara pengasapan. “Perlu diingat oleh masyarakat bahwa asap yang dikeluarkan melalui alat fogging mengandung zat kimia berbahaya, jadi kalau dilakukan fogging tanpa ada kasus sebelumnya, maka akan membuat nyamuk semakin kebal atau tahan dengan asap tersebut,” bebernya.
Perlu diketahui juga oleh masyarakat secara umum, pengasapan itu sendiri dapat berpotensi berbahaya bagi masyarakat yang menghirupnya, jika pada saat itu sistem ketahanan tubuh sedang turun, apalagi kalau terjadi salah dalam mencampur obatnya. “Kami tetap akan melakukan fogging kalau sudah muncul kasus, jadi solusi terbaik yang harus dilaksanakan masyarakat adalah membunuh jentik nyamuk dengan pola 3 M atau Menutup, Menguras dan Mendaur ulang (3 M) serta tetap membiasakan diri hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan gunakan sabun,” katanya.
Dikesempatan itu H Yusfi juga membantah jika Dikes KSB tidak siap melakukan fogging lantaran peralatan dan obat tidak dimiliki, justru sebaliknya bahwa untuk sumberdaya manusia Dikes KSB sudah sangat siap, termasuk peralatan yang dimiliki lengkap. “Kami menolak bukan tidak siap, justru kami termasuk sangat siap untuk membantu masyarakat, namun masyarakat harus memahami juga kenapa tetap ditolak permintaan untuk melakukan fogging,” timpalnya.
H Yusfi mengakui bahwa dimusim penghujan seperti sekarang ini sangat berpotensi munculnya berbagai penyakit akibat gigitan nyamuk, termasuk diare yang disebabkan kesalahan mengkonsumsi air minum. “Ada 7 penyakit yang diantisipasi Dikes saat musim hujan ini, seperti DB, Malaria, Diare, Batuk Pilek, Demam Tifus dan leptospirosis atau penyakit yang disebabkan kencing tikus,” akunya. **