Taliwang, – Aksi pungut sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa Barat (DLH-KSB) pada sejumlah pantai yang menjadi obyek wisata, dalam rangka menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018, sesuai surat edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) bernomor SE.1/MenLHK/PSLB3/PLB.0/1/2018 tentang kerjasama peningkatan penanganan sampah menjadi perhatian wisatawan asing, bahkan ikut memungut sampah.
Saat ikut memungut sampah, para wisatawan mengaku bahwa potensi yang dimiliki itu adalah tanggung jawabnya bersama untuk dijaga terutama dalam sampah plastik. “Kepekaan yang ditunjukan para wisatawan asing itu semoga tertular pada wisatawan lokal, paling tidak masyarakat KSB ikut menjaga dengan tidak membuang sampah sembarangan,” kata Drs H Hamzah selaku kepala DLH KSB.
Dikesempatan itu H Hamzah mengaku bahwa pihaknya sempat menyampaikan tentang konsep menjadikan pelajar sebagai agen anti buang sampah sembarangan. Konsep itu mendapat respon dari para wisatawan yang ikut dalam kegiatan pungut sampah tersebut, sehingga memberikan janji akan kembali mendatangi KSB pada beberapa bulan mendatang dan mengaku akan memberikan bantuan khusus bagi sekolah yang telah menerapkan konsep tidak membuang sampah sembarangan tersebut.
Masih keterangan H Hamzah, pihaknya juga meminta kepada para wisatawan tersebut agar bersedia hadir saat DLH melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan di sejumlah sekolah, karena hal itu bukan hanya untuk menambah pemahaman para pelajar, tetapi juga sebagai pembuktian secara langsung bahwa warga asing ikut menjaga lingkungan dari sampah di KSB. “Kepada pelajar jangan hanya kita sampaikan informasi tetapi harus dibuktikan juga dengan gambar apalagi sampai bisa menghadirkan langsung warga asing yang memang sangat peduli,” terangnya.
Sementara Dedy Damhudy M Khatim, SP, Msi selaku kabid kebersihan pada DLH KSB menyampaikan bahwa pihaknya masih intens menggelar sosialisasi tentang bahaya sampah kepada para pelajar, lantaran ingin mengurangi pelaku yang selalu membuang sampah sembarangan. “Kami tidak akan berhenti untuk mendatangi sekolah untuk melakukan sosialisasi,” janjinya.
Diingatkan juga oleh Dedy, untuk meningkatkan pemahaman kepada siswa soal sampah, pihaknya tidak mengganggu jam belajar belajar disekolah, lantaran acara sosialisasi selalu dimanfaatkan pada siswa yang sedang mengikuti pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) dan saat mengikuti Imtaq. “Kami harus berkali-kali mendatangi satu sekolah agar seluruh siswa dalam sekolah itu bisa mendapatkan informasi soal pengelolaan sampah,” ucapnya.
Sebagai informasi, dalam perkembangan belakangan ini permasalahan sampah di Indonesia menjadi lebih klompleks dan meluas terutama terkait pencemaran isu sampah di laut. Tidak main-main, berdasar penelitian potensi sampah plastik yang ada di lautan Indonesia mencapai 187, 2 juta ton/ tahun. Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara ke-dua terbesar di dunia yang menyumbang sampah ke laut setelah Cina. Untuk itulah Kemen LHK menyampaikan himbauan agar disetiap lembaga pemerintah di Indonesia agar melaksanakan kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018. **/Adv