Taliwang, – Tenaga penyuluh sudah tidak lagi berada dibawah Dinas Ketahanan Pangan (DKP), tetapi sudah menjadi kewenangan Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak). Hal itu akan mengganggu proses pelaksanaan Program Desa Model atau program pemanfaatan pekarangan untuk menanam kebutuhan pokok, termasuk program yang dibiayai dari dana pusat, yaitu Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Meskipun perubahan nomenklatur itu akan menjadi kendala, DKP Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memastikan bahwa program mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan itu tetap akan dilaksanakan. “Sebelumnya saya bisa memberikan tanggung jawab penuh kepada penyuluh untuk mensukseskan program tersebut, tetapi dengan adanya perubahan nomenklatur tersebut, maka penyuluh tetap dilibatkan meskipun dalam bentuk koordinasi saja,” kata Ir H M Alimin selaku kepala DKP KSB, saat ditemui media ini dalam ruang kerjanya.
Untuk memastikan bahwa penyuluh dapat dilibatkan secara aktif dalam mensukseskan program tersebut, H Alimin mengaku akan segera berkomunikasi dengan Distanbunak. “Pasti saya akan berkoordinasi dengan Distanbunak terkait dengan rencana pemanfaatan tenaga penyuluh dalam mensukseskan program dimaksud,” akunya.
Disampaikan juga bahwa pihak yang dilibatkan dalam program pemanfaatan pekarangan memang bukan hanya penyuluh, tetapi juga agen Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR), namun keberadaan penyuluh sangat penting untuk melakukan pendampingan secara langsung. “Kita semua tahu bahwa masyarakat yang akan diajak belum begitu mengerti dengan sistem menanam tanaman holtikultura, jadi sangat butuh tenaga penyuluh,” terangnya.
Terkait dengan realisasi program tersebut, H Alimin belum bisa memberikan kepastian, mengingat untuk pengadaan bibit yang akan ditanam bakal melalui proses tender. “Jumlah bibit yang akan disiapkan cukup banyak dan akan menelan anggaran besar, jadi ada kemungkinan ditender untuk mencari perusahaan penyedia, jadi belum bisa dipastikan waktu pelaksanaannya,” tandasnya.
H Alimin berharap bibit yang akan ditanam itu bisa tersedia pada bulan mendatang, sehingga bisa segera dimulai penanaman dipekarangan masyarakat pada Desa Model tersebut. “Kalau cepat mulai tanam akan cepat juga dinikmati hasilnya oleh masyarakat,” ucapnya. **