Taliwang, – Akses transportasi menuju Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diyakini belum efesien. Hal itu termasuk kendala bagi pemerintah dalam mendorong investor untuk mau mengelola mengembangkan potensi alam yang dimiliki. Hal itu yang menjadi salah satu dasar Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin MM mengusulkan agar dibangun jembatan pengubung dengan Kabupaten Lombok Timur (Lotim).
“Saya punya mimpi bahwa akses menuju KSB bisa lebih mudah dan gampang, termasuk melalui jalan darat, sehingga akan terus menyuarakan untuk pembangunan jembatan penghubung antara KSB dengan Lotim. Hal itu bukan tidak mungkin dengan melihat perkembangan tekhnologi saat ini,” timpal H Pirin sapaan akrab Bupati KSB.
H Pirin sendiri mengakui jika pembangunan akses yang diusulkan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tetapi bukan hal yang tidak mungkin, mengingat pemerintah pusat sendiri telah membangun jembatan penghubung antara Madura dan Surabaya (Suramadu). “Pembangunan jembatan penghubung Tano dan Lotim harus menjadi salah satu akses transportasi yang patut menjadi pertimbangan bagi pemerintah pusat,” ucapnya.
H Pirin sendiri tidak membantah jika dirinya sudah mendengar informasi bahwa jembatan dimaksud cukup sulit untuk dibangun, namun tidak ada alasan tekhnis yang dapat menjadi pijakan bahwa pembangunan jembatan tersebut memang tidak bisa dilaksanakan. “Kalau saja sudah ada yang melakukan pengujian secara komperehensif dan menegaskan bahwa secara tekhnis tidak bisa, baru dapat dipercaya bahwa akses penghubung cukup dengan jalur laut, namun sampai saat ini belum ada yang melakukan pengujian,” timpalnya.
Untuk mendapatkan data tekhnis, H Pirin mengaku akan meminta kepada perusahaan Korea yang berencana melakukan investasi daya listrik dari jalur Balad untuk melakukan pengujian tersebut. “Kemungkin akan ada perusahaan korea yang bakal berinvestasi daya listrik dengan memanfaatkan air laut balad, jadi pasti akan dilakukan pengujian kedalam laut. Saat itu akan diminta juga untuk melakukan pengujian sepanjang akses menuju Lotim,” akunya.
Terkait soal akses transportasi, H Pirin juga menyampaikan jika pemerintah KSB akan terus berupaya agar Bandara Sekongkang bisa segera beroperasi, termasuk Dermaga Labuhan Lalar. “Kami tetap konsen untuk mendorong Kementerian Perhubugan agar segera mengoperasikan Bandara Sekongkang, apalagi pihak PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah memiliki komitmen untuk siap memanfaatkan bandar Sekongkang,” ucapnya. **