Taliwang, – Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang dimulai pada Senin 16/4, untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) diakui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) berjalan lancar, termasuk pelaksanaan yang menggunakan sistem komputerisasi.
Agus SPd, MM selaku kabid pembinaan pendidikan dasar pada Dikpora KSB menyampaikan, hasil pengawasan dan pemantauan yang dilakukan dalam dua hari ini tidak ada masalah, termasuk bagi 5 sekolah yang melaksanakan sistem kompuerisasi. “Semua berjalan lancar dan semoga sampai pada hari terakhir nanti,” harapnya.
Agus juga menyampaikan jika pihaknya sudah mengingatkan kepada semua satuan pendidikan (Sekolah, red) sebagai pelaksana USBN, agar segera memberikan laporan atau konfirmasi jika ditemukan kendala saat pelaksanaan USBN. “Salah satu tolak ukur bahwa pelaksanaan USBN berjalan lancar, sampai saat ini belum ada laporan dari pihak sekolah tentang kendalanya,” lanjutnya.
Diakui Agus jika masalah yang dikhawatirkan terjadi adalah pemadaman listrik atau rusaknya jaringan internet, karena sekolah yang menjadi pelaksana USBN sistem komputerisasi tidak memiliki mesin pembangkit listrik tersendiri. “Jauh hari kami telah melayangkan surat kepada pihak PLN ranting Taliwang, agar bisa dipastikan bahwa daya listrik tetap tersedia saat pelaksanaan USBN, bahkan pihak sekolah sendiri juga mengajukan permintaan dan harapan serupa,” terangnya.
Soal jaringan internet, Agus mengakui bahwa sempat menjadi masalah bagi sekolah yang berada di kecamatan Maluk. Hal itu terjadi saat dilakukan uji coba pelaksanaan USBN, namun sudah dilakukan perbaikan dan dari pantauan pada dua hari terakhir belum ada masalah.
Menyinggung tentang material soal mata pelajaran yang diujikan, Agus memastikan bahwa sekarang ini sudah berada di semua subrayon, jadi pihak sekolah tinggal mengambil dilokasi yang ditetapkan tersebut. “Soal untuk 7 mata pelajaran sudah tersedia dan sekarang ini dititipkan di subrayon masing-masing, jadi besar kemungkinan tidak adalah masalah dengan ketersediaan soal,” tegasnya.
Berada banyak siswa yang tidak bisa ikut USBN belum bisa diketahui, lantaran pihak sekolah akan menyampaikan laporan setelah pelaksanaan USBN berakhir, jadi dirinya belum bisa menyampaikan hal tersebut. “Kami akan terima laporan pelaksanaan USBN setelah kegiatan seluruhnya berakhir, jadi belum tahu berapa siswa yang tidak bisa ikut dengan berbagai alasan, termasuk sakit,” ucapnya. **