Taliwang, – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin MM, menerima kunjungan dari Komisi VII DPR RI yang melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik diareal milik PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Keseriusan orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri menerima rombongan DPR RI, lantaran ingin meminta dukungan agar pembangunan Smelter (pemurnian material tambang) bisa dilaksanakan sesuai jadwal sehingga bisa cepat rampung. Hal itu terlihat dengan mengarahkan kunjungan diawali dengan peninjauan lokasi pembangunan smelter baru dilanjutkan dengan diskusi bersama di aula pertemuan Town site.
H Pirin sapaan akrab Bupati KSB menyampaikan apresiasi atas kunjungan komisi VII DPR RI. Kunjungan kerja ini menandakan bahwa DPR RI memberikan perhatian khusus terhadap Kabupaten Sumbawa Barat. “Alhamdulillah ada yang membantu kami mengawasi dan mengawal jalannya industri tambang yang dilakukan PT. AMNT,” katanya.
Lebih lanjut bupati menyampaikan bahwa stabilitas dan keamanan di KSB terjaga dengan baik, bahkan status sebagai kabupaten Zero Horizontal Conflict masih bisa dipertahankan. “Kebersamaan antara pemerintah KSB dengan masyarakat telah terjalin baik. Hal itu adalah salah satu yang menyebabkan KSB dalam status Zero Horizontal Conflict,“ timpalnya.
Bupati juga menegaskan bahwa Pemerintah KSB sangat mendukung pengembangan kegiatan pertambangan yang dilakukan PT. AMNT terutama dalam membangun Smelter. Hal itu dibuktikan dengan dukungan dalam menyelesaikan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) dan beberapa kelengkapan administrasi lainnya, bahkan dipastikan bahwa berapapun kebutuhan lahan akan dibantu dalam penyediaannya, sehingga tidak ada alasan untuk menunda penyelesaian Smelter pada tahun 2022 mendatang. “Saya minta PT. AMNT agar masterplan pembangunan smelter diperjelas dan dirinci dengan baik,” tandasnya.
Pihak AMNT menjelaskan bahwa mereka sangat serius untuk membangun smelter di KSB dan sampai saat ini prosesnya sudah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan bahkan berkat dukungan dari Pemerintah Kabupaten sumbawa Barat beberapa tahapan terlaksana lebih cepat dari rencana, seperti pengurusan AMDAL misalnya yang saat ini sudah rampung. Oleh karena itu melalui pertemuan ini pihak AMNT memohon dukungan dari Pusat dalam hal ini adalah Komisi VII DPR RI yang memang menangani bidang pertambangan.
Ketua komisi VII H Gus Irawan Pasaribu, SE.AK, MM,Ca menyampaikan, kunjungan spesifik yang dilaksanakan untuk memastikan pembangunan Smelter oleh PT AMNT akan terlaksana dengan baik dan rampung sesuai waktu yang ditetapkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 1 tahun 2017 tentang perubahan keempat atas peraturan pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambanganmineral dan batubara. “Komisi VII sangat optimis pembangunan smelter di KSB akan terwujud, jika dibandingkan dengan rencana PT Freeport. Hal itu sesuai dengan kunjungan yang dilakukan beberapa waktu lalu,” timpalnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari dirjen ESDM Bapak Bambang Susigit, kedua belas anggota DPR RI yang tergabung dalam komisi VII, Asisten pemerintahan dan kesra, Presiden Direktur PT. AMNT Bapak Rachmat Makassau beserta jajaran Manajemen PT. AMNT dan pimpinan proyek pembangunan smelter Bapak Lukman Mahfoedz. **/Hms