Maluk, – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Indonesia (LIPI) Jakarta untuk melakukan penelitian lingkungan laut dalam (Deep Sea Survey) pada wilayah selatan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Kegiatan itu sendiri sebagai wujud komitmen berkelanjutan perusahaan untuk menerapkan standar tinggi dalam pengelolaan lingkungan.
Jorina Waworuntu selaku manager lingkungan AMNT mengatakan, kegiatan penelitian ini secara rutin dilakukan setiap lima tahun dan telah dilaksakanan perusahaan sejak 2003. Penelitian laut dalam ini bertujuan untuk memetakan tapak sebarantailing dan dampak penempatan tailing di dasar laut dalam terhadap ekosistem laut. “Pelaksanaan studi ini adalah salah satu bentuk komitmen Amman Mineral terhadap pengelolaan dan perlindungan lingkungan, secara khusus pengelolaan tailing.”
Penelitian lingkungan laut dalam akan berlangsung selama kisaran tiga minggu kedepan, dimana kegiatan itu dimulai pada 20 Mei 2018 dan akan berakhir pada 8 Juni 2018 mendatang. Disampaikan juga bahwa data dari hasil penelitian akan digunakan untuk memperbaharui potret tapak tailing bawah laut. “Survei ini sekaligus kami lakukan untuk memvalidasi prediksi dalam Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), serta memenuhi persyaratan dan ketentuan perundangan yang berlaku sesuai dengan izin penempatan tailing Amman Mineral,” jelasnya.
Program sosialisasi kepada masyarakat mengenai penelitian lingkungan laut dalam dilakukan dalam acara Openship yang diselenggarakan pada 25 Mei 2018 dengan memperkenalkan infrastruktur riset di KR Baruna Jaya VIII serta memberikan kesempatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah melihat secara langsung Kapal Riset Baruna Jaya VIII yang merupakna milik Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (P2O LIPI). Pada kegiatan openship ini Kepala P2O LIPI didampingi oleh para tim peneliti dari P2O LIPI dan Tim lingkungan Amman Mineral memberikan penjelasan kegiatan Survey Laut Dalam kepada pengamat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Lingkungan Hidup, Pemerintah Kecamatan dan Kepala Desa sekitar tambang, Universitas Cordova dan Universitas Mataram.
Penelitian tahun ini rencananya dilakukan di 63 stasiun pantau dengan kedalaman hingga > 4000 m dpl dan jarak dari pantai ±66 mil laut atau 120 km. Kegiatan penelitian mencakup pengukuran batimetri, arus, kualitas air laut, profil kolom air laut, kimia dan geologi sedimen, plankton, bentos, dan sebagainya.
Sebagai informasi, AMNT Mineral telah mendapatkan 3 kali Trofi Aditama untuk Pengelolaan Lingkungan Pertambangan sepanjang periode 2013-2015 dan selama lima tahun berturut–turut Amman Mineral pernah meraih penghargaan Sertifikat Emas di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengelolaan Lingkungan. Kami juga pernah meraih penghargaan PROPER Hijau sebanyak 7 kali dan Biru sebanyak 6 kali dari Kementerian Lingkungan Hidup. Amman Mineral juga pernah meraih predikat terbaik kategori “Praktik Terbaik dalam Distribusi Mineral” (The Best Practices in Mineral Distribution) dalam ajang penghargaan tambang bergengsi tingkat ASEAN yang diselenggarakan oleh Sekretariat ASEAN dalam rangkaianASEAN Senior OfficialsMeetingon Minerals di Nay Pyi Taw, Myanmar pada 30 November 2017. **