Taliwang, – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin MM, kembali mengingatkan kepada semua Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk tetap menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pilkada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Saya ingatkan kepada semua ASN terutama pejabat termasuk PTT untuk bisa menjaga netralitas, atau tidak memberikan dukungan dalam bentuk apapun kepada salah satu pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur, mengingat dalam beberapa hari lagi akan dilaksanakan pencoblosan,” tegas H Pirin sapaan akrabnya.
Dikesempatan itu orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri itu juga mengingatkan, agar pejabat lingkup pemerintah KSB tidak menyalahgunakan jabatan, kendaraan dinas dan fasilitas pemerintah untuk kepentingan paslon tertentu. “Larangan bukan hanya menghadiri kegiatan kampanye, menyatakan dukungan pada media sosial, tetapi juga penggunaan fasilitas pemerintah juga bagian penting yang dilarang,” lanjutnya.
Diingatkan juga bahwa ASN dan PTT yang tidak netral, pasti akan mendapatkan sanksi sesuai aturan yang berlaku. “Jangan sampai karena tidak netral kemudian mempertaruhkan karir, jabatan dan nama baik sebagai ASN. Karenanya ASN harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat,” ucapnya lagi.
Disampaikan H Pirin bahwa ASN dan PTT beserta masyarakat akan dihadapkan dengan perbedaan pilihan, tetapi hal itu jangan sampai menjadi pemicu konflik, namun harus dimaknai bahwa perbedaan adalah sunatullah dan akan tetap ada sampai akhir zaman. “Jangan sampai karena saling berbeda pilihan, atau berbeda yang diunggulan kemudian merusak silaturrahim. ASN dan PTT dalam perbedaan itu harus menjadi contoh bagi masyarakat,” harapnya.
Diingatkan juga oleh Bupati KSB bahwa netralitas bukan hanya dalam suksesi Pilkada Gubernur NTB, tetapi juga pada proses politik lainnya, seperti dukungan kepada salah satu partai atau Calon Legislatif (Caleg), mengingat saat ini sudah mulai masuk tahapan Pemilu Presiden (Pilpres), Pemilu Legislatif (Pileg). “Netralitas yang dilaksanakan sekarang harus juga direalisasikan saat Pemilu 2019 mendatang,” pintanya.
Diakhir keterangannya diminta agar ASN dan PTT beserta masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik atau tidak menjadi pihak golput, karena satu suara menentukan nasib daerah dan rakyat lima tahun ke depan. “Jadikan perbedaan pilihan dalam dunia demokrasi sebagai pemersatu, caranya dengan saling memahami dan menghargai. Jika kita sudah saling memahami dan menghargai, sebesar apapun perbedaan yang ada tidak akan mudah memecah belah persatuan dan kesatuan kita,” pungkas Bupati. **