Taliwang, – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin MM, ikut dalam acara wawancara nominator penerima penghargaan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2018. Nominasinya adalah, sistem pelayanan kesehatan jiwa berbasis buku kontrol (SPKJ SIBUK) yang telah dilaksanakan Puskesmas Taliwang sejak 4 tahun lalu.
Dikesempatan itu H Pirin sapaan akrab Bupati KSB dalam kesempatan itu menegaskan, jika SPKJ SIBUK tidak berdiri sendiri tetapi didukung oleh Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 tahun 2016 tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR). “Dapat dijadikan rujukan bagi institusi lain untuk mendukung pelayanan publik khususnya yang penyakit jiwa, seperti Keterlibatan agen PDPGR, Babinkamtibmas, Babinsa, dan Kepala Desa,” imbuhnya, sambil menambahkan bahwa inovasi tersebut akan dilaksanakan disemua Puskesmas.
Indah Sukmawati selaku tim penilai top 99 KIPP 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menyampaikan, kompetisi biasanya hanya bicara soal layanan untuk waktu sekarang ini, tetapi pemerintah daerah sudah mulai memikirkan bagaimana keberlanjutan dimasa mendatang. “Jadi inovasi yang menjadi nominasi sekarang ini sangat luar biasa,” lanjut Mantan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tersebut.
Dikatakan bahwa inovasi saat ini telah bergeser dari yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi wilayahnya sendiri, menjadi suatu terobosan yang memikirkan dampak bagi wilayah lainnya. Hal tersebut dirasa sangat baik, karena para peserta KIPP 2018 telah membangun sebuah gagasan yang berguna tidak hanya pada saat ini, melainkan juga memikirkan masa yang akan datang
Lebih lanjut Tim Penilai memberi apresiasi terhadap pimpinan daerah yang secara langsung hadir dalam tahapan wawancara TOP 99 KIPP 2018. Menurutnya hal tersebut merupakan sebuah komitmen dan tanggung jawab nyata dari para kepala Daerah untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik kedepannya. “Kehadiran Kepala Daerah merupakan bentuk tanggung jawab nyata, artinya suatu komitmen yang tidak hanya kemudian disampaikan melalui koran, atau wawancara saja, tapi ini sebuah tindakan nyata,” pungkasnya.
Dalam sesi wawancara TOP 99 KIPP 2018 hari ke-6 terdapat 9 inovasi yang tampil, lima dari Provinsi Jawa Barat dan empat dari Provinsi NTB. Dalam kesempatan tersebut banyak kepala daerah yang mempresentasikan inovasi secara langsung, seperti Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa dengan inovasi Motivator Ketahanan Keluarga (Motekar) yang digagas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana. Selanjutnya Bupati Kabupaten Bogor Nurhayati dengan inovasi Sistem Pengujian Kendaraan Bermotor (Sikeren) dari Dinas Perhubungan dan UtilitasiDashbord Ketersediaan Tempat Tidur yang Optimal dari RSUD Ciawi. Selanjutnya Walikota Bandung Ridwan Kamil mempresentasikan 2 inovasi yaitu e-Satria, Pemberi Kemudahan Membayar Pajak dari Badan Pengelolaan dan Pendapatan Daerah, dan inovasi Mini Lab Food Security dari Dinas Pangan dan Pertanian Pemkot Bandung.
Pada sesi kedua, Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi NTB, H. Wardi didampingi Kapala Biro Organisasi Setda NTB Yusron Hadi dengan membawakan inovasi berjudul Penyelamatan Plasma Nutfah NTB Sebagai Varietas Unggul Nasional Melalui Pendaftaran Dan Pelepasan Varietas Hortikultura. Inovasi berikutnya disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dengan inovasi Marine SmartPatrol. **/Humas