Taliwang, – Managemen dari Balai Besar Latihan Kerja (BBLK) Bandung dan BBLK Bekasi Provinsi Jawa Barat (Jabar), serta BBLK Serang provinsi Banten, sekarang ini sudah berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), untuk melakukan seleksi terhadap calon peserta pelatihan dilokasi masing-masing. Kedatangan rombongan diterima langsung Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin, MM.
H Abdul Hamid, MPd selaku kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dalam pertemuan itu membeberkan, kuota peserta pelatihan asal KSB untuk lokasi BBLK Bandung sebanyak 30 orang. Dimana 20 orang boarding atau tinggal di BBLK selama pelatihan dengan biaya ditanggung Negara, sementara 10 orang status non boarding atau tinggal di kos warga sekitar BBLK yang biayanya ditanggung daerah dengan anggaran dari perusahaan.
Sementara Kouta untuk BBLK Serang sebanyak 26 orang. Rinciannya, 16 orang status boarding dan 10 orang lagi non boarding. Sedangkan BBLK Bekasi didapat jatah sebanyak 18 orang dengan status 10 orang boarding dan 8 lagi non boarding. “Kedatangan perwakilan managemen BBLK sekarang ini untuk melakukan seleksi terhadap calon peserta. Tercatat sebanyak 105 orang yang akan mengikuti tes wawancara dan tes tulis matematika dasar,” ucapnya.
Sementara Syafruddin dari BBLK Bekasi menyampaikan, kegiatan pelatihan terpusat merupakan program pihak Kementerian yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017 lalu. Pelatihan dilaksanakan pada tiga BBLK, yaitu, BBLK Bandung, BBLK Bekasi dan BBLK Serang. “Untuk Tahun 2018 ini ada tambahan 2 BBLK, yakni, BBLK Semarang Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan BBLK Medan yang berada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut),” bebernya.
Disampaikan juga bahwa pelatihan di BBLK merupakan upaya memfasilitasi pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke untuk mendapatkan keterampilan atau skill sehingga siap bekerja di dunia Industri. Gratis bagi jatah boarding dari berangkat sampai pulang, sementara non boarding ditanggung daerah masing-masing.
Dijelaskannya, untuk spesialisasi pelatihan BBLK, BBLK Bekasi keunggulannya adalah mencetak tenaga terampil di bidang elektronik dan informasi teknologi. Untuk BBLK Serang, lebih difokuskan ke bidang kelistrikan dan pengelasan. Sementara BBLK Bandung lebih pada industri manufaktur. Untuk pelatihan lamanya mulai 240 jam atau dua bulan sampai 310 jam atau tiga bulan. Aktivitas pelatihan selanjutnya akan dimulai tanggal 13 Agustus untuk BBLK Bandung dan Bekasi. Sementara BBLK Serang pada tanggal 27 Agustus. Jadi seleksi di KSB ini juga termasuk sangat mepet. ”BBLK tidak bisa memenuhi keinginan jumlah peserta yang diinginkan satu daerah, karena harus mengakomodir seluruh daerah di Indonesia. Jika pun satu daerah memesan kelas tambahan maka bisa saja dengan anggaran Rp. 500 juta dengan kapasitas 16 orang,” jelasnya.
Hal penting disampaikan juga, lulusan pelatihan akan mendapat dua sertifikat, yakni sertifikat pelatihan dan sertifikat uji kompetensi. Dengan dua sertifikat ini, maka dunia industri Insya Allah akan tertarik kepada lulusan. Pun demikian, Pemerintah Daerah diharapkan membangun jejaraing dengan dunia industri di daerahnya. Sehingga lulusan BBLK sepulangnya langsung bisa ditempatkan di industri yang membutuhkan. ”Kami laporkan juga, yang kami terima di BBLK bukan hanya pintar, tetapi yang penting adalah memiliki motivasi yang tinggi untuk memiliki skill sehingga tentu akan termotivasi juga terjun di dunia industri atau siap berwirausaha,” ujarnya.
Sementara H Pirin sapaan akrab Bupati KSB pada kesempatan menyampaikan apresiasi terhadap pihak managemen BBLK yang telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah KSB. Apalagi banyak lulusan tiga BBLK ini telah bekerja di perusahaan-perusahaan. Kerjasama ini bagus dan diharapkan bisa terus ditingkatkan jumlah pesertanya dari KSB. Tentunya kondisi anggaran daerah harus dilihat dengan baik. Namun, bisa saja pola kerjasamanya Pemerintah KSB mendatangkan instruktur dari BBLK.
KSB lanjut Bupati, akan memiliki kawasan Industri. Dimana nantinya akan dibangun smelter milik PT. AMNT. Pabrik pupuk dan pabrik-pabrik lainnya. Tentu memang mulai sekarang harus dibaca dengan mempersiapkan sumber daya manusia, terutama warga lokal. ”Saya berharap kualitas yang baik dari BBLK diperhatikan. Diawali dari seleksi, tes sangat penting untuk mengetahui keseriusan peserta atau hanya main-main. Saya apresiasi kalau ada seleksi dari tim BBLK,” akunya.
Bupati menambahkan, warga kebanyakan berfikir mau menjalani pelatihan kalau ada jaminan kerja. Dengan pelatihan di BBLK, tentu tugas Pemerintah Daerah ke depan harus berkomunikasi dan bersinergi dengan dunia industri. Sinergi itu dalam rangka bagaimana industri bisa menampung lulusan BBLK yang telah bersertifikasi dan memiliki skill yang baik. Catatan penting adalah mendidik pemuda dan bersinergi dengan perusahaan . Tentu proses yang baik maka hasilnya akan baik. **/Humas