Taliwang, – Pelatihan skill out (keterampilan) dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, terutama untuk menjadi guru yang Belajar, Aspiratif, Inklusif dan Kontekstual (BAIK), yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah berakhir pada Jum’at 7/9 kemarin.
Seluruh peserta akan kembali dikumpulkan untuk kembali mengikuti pelatihan lanjutan, termasuk dalam mengevaluasi serta menganalisa kesulitan dalam pembelajaran disatuan pendidikan masing-masing. “Dua pekan kedepan seluruh peserta akan kembali diundang untuk mengikuti pelatihan lanjutan,” kata Lutpiah Ruswati, MPd selaku kasi kurikulum yang mewakili Dikpora KSB saat acara penutupan di kedai sawah tersebut.
Dikesempatan itu Lutpiah berharap kepada seluruh peserta untuk menyatakan kesanggupan menjadi peserta pada pelatihan lanjutan, agar nantinya undangan yang disebar sesuai nama dari masing-masing peserta itu sendiri. “Sulit kalau pada pelatihan lanjutan akan diwakili oleh guru lainnya, sehingga diminta kepada semua peserta untuk bersedia kembali hadir pada kegiatan lanjutan nanti,” harapnya.
Masih keterangan Lutpiah, kesiapan untuk kembali menjadi peserta adalah bentuk komitmen dari guru dalam solusi mengembangkan serta meningkatkan kompetensi sebagai pendidik, “Skill dan kapabilitas saat ini mungkin dirasa kurang, tetapi dengan mengikuti pelatihan termasuk yang dilaksanakan sekarang ini, maka skill dan kapabilitas itu bisa dicapai,” lanjutnya.
Sebagai catatan penting yang perlu diketahui oleh seluruh peserta, Fasilitator Daerah (Fasda) yang menjadi mentor dalam kegiatan ini, akan mengunjungi sekolah masing-masing. Kedatangan tim Fasda bersama tim Dikpora KSB bukan untuk melakukan evaluasi sistem pengajaran, tetapi sebagai bentuk dorongan dan motivasi kepada Guru BAIK dalam menemukan solusi pembelajaran. “Kami dari Dikpora dan Fasda akan mengunjungi sekolah selama dua pekan kedepan,” akunya.
Saat itu juga disampaikan pesan agar seluruh guru yang menjadi peserta pelatihan Skill Out Guru BAIK, memiliki semangat dan motivasi baru dalam mengajar, terutama pasca gempa yang sedikit menurunkan kemauan belajar anak, termasuk ilmu pengajaran yang didapat selam pelatihan bisa dibagikan kepada guru dalam lingkungan sekolah masing-masing. “Bisa dibilang bahwa 2 orang perwakilan sekolah itu adalah agen bagi Dinas Dikpora untuk menyampaikan materi pembelajaran,” katanya. **