Taliwang, – Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) atau lembaga khusus etnis dan suku bentukan pemerintah melalui kantor Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri), mempersiapkan program kerja untuk dilaksanakan tahun 2019. Keputusan itu diambil dalam rapat rutin bulanan yang dilaksanakan pada Rabu 3/10 kemarin, diaula kantor Kesbangpoldagri Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Rapat yang dipimpin Imam Taufik yang mewakili Ikatan Keluarga Bima-Dompu (IKBD) bukan hanya membahas tentang program kerja, tetapi juga soal kesiapan untuk melaksanakan studi banding dalam rangka mensukseskan pembentukan FPK ditingkat kecamatan, termasuk beberapa persoalan daerah sebagai upaya menjaga stabilitas.
Sementara H Sadiq Magrabi selaku ketua Lembaga Adat Tana Samawa (Lats) Anorawi yang juga ketua FPK KSB dalam pertemuan itu menyampaikan harapan, agar program kerja yang disepakati bisa mendapat dukungan penuh dari pemerintah KSB. “Kita hanya lembaga bernaung dari semua suku dan etnis, jadi untuk melaksanakan program harus ada dukungan anggaran dari pemerintah,” ucapnya.
Menyinggung soal rencana studi banding, H Sadiq menegaskan bahwa kegiatan itu sendiri sebagai upaya untuk menambah pengetahuan seluruh anggota, sehingga saat pembentukan FPK tingkat kecamatan dapat menjelaskan secara rinci, apa saja tugas dan tanggung jawab dalam menjaga stabilitas daerah. “Studi banding itu sendiri harusnya dilaksanakan beberapa hari, namun keterbatasan anggaran membuat FPK hanya akan mendatangi FPK Jakarta. Kegiatan serupa semoga bisa dilaksanakan pada tahun berikutnya,” harapnya.
Dikesempatan itu, Drs Mulyadi, Msi yang merupakan ketua Ikatan Keluarga Lombok (IKL) menegaskan, program kerja untuk tahun 2019 harus lebih banyak, mengingat ditahun masuk dalam tahun politik. “Kita jangan hanya fokus untuk pembentukan dan pengukuhan FPK kecamatan, tetapi juga ada program yang berkaitan dengan politik, seperti, pendidikan politik bagi generasi muda,” katanya.
Mulyadi juga mengusulkan agar ditahun mendatang terjadi pertukaran budaya antar etnis dalam bentuk kemah pemuda lintas suku dan etnis. Kegiatan itu bukan sekedar memperkenalkan masing-masing budaya, tetapi juga mengikat tali persaudaraan antar etnis yang berada di KSB.
Rapat itu sendiri ditutup dengan beberapa kesimpulan dan rekomendasi, termasuk akan dibuatkan proposal permohoan dukungan anggaran dari pemerintah KSB. **