Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terus mendesak Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) untuk segera mencairkan dana stimulan pembangunan rumah warga yang terdampak gempa bumi, sesuai janji yang disampaikan dihadapan Presiden RI saat kunjungan beberapa waktu lalu.
Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin MM mengaku, upaya yang dilakukan pihaknya untuk segera mendapatkan transfer anggaran bantuan stimulan tersebut sudah sangat maksimal, baik berkoordinasi dengan BNPB maupun dengan cara mengutus Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin, ST untuk bisa mempertanyakan komitmen pencairannya. “Wabup sekarang ke Jakarta untuk pertanyakan waktu pencairan dana bantuan tersebut,” tegasnya.
Masih keterangan H Pirin sapaan akrab Bupati KSB, dirinya sangat berharap desakan yang dilakukan bisa mempercepat pencairan anggaran tersebut, sehingga semangat mempercepat penyelesaian rumah warga terdampak bisa terealisasi. “Tidak ada yang bisa dilaksanakan pemerintah KSB selain mendesak BNPB untuk segera melakukan proses transfer anggaran,” tuturnya.
Dikesempatan itu H Pirin juga menyampaikan bahwa progres pembangunan rumah terdampak gempa tahap pertama cukup bagus, bahkan sudah mencapai ratusan rumah. Data yang dimiliki sekarang ini terhitung 31 oktober lalu, telah melaksanakan pembangunan rumah model rumah instan sederhana sehat (Risha) sebanyak 36 unit, rumah idaman kayu panggung (Rika) 12 Unit dan Model rumah idaman konvensional (Riko) 298 Unit dengan capaian progresnya 30-90 persen.
“Rumah rusak berat yang sudah menerima bantuan stimulan melalui sebesar Rp 8,6 Milyar lebih atau baru 50 persen untuk tahap pertama, jadi progres yang dicapai sebenarnya tidak sebanding dengan anggaran yang ada. Hal itu membuktikan bahwa semua komponen masyarakat bersama pemerintah memiliki semangat yang sama untuk percepatan pembangunan,” lanjutnya.
Progres pembangunan yang telah dilaksanakan itu sendiri sudah disampaikan kepada pihak BNPB. Langkah itu sebagai upaya untuk mendesak pencairan lanjutan, sehingga dimusim penghujan nanti sebagian besar rumah terdampak gempa sudah dikerjakan. “Semoga dalam waktu dekat sudah ada konfirmasi atau transfers anggaran bantuan stimulan tersebut,” harapnya.
H Pirin mengakui bahwa dirinya sangat kecewa dengan keterlambatan proses pencairan tersebut, namun harus dipahami mekanisme pencairan anggaran negara harus dilalui. “Sebenarnya saya sekarang ini butuh kepastian dari BNPB bahwa semua warga terdampak akan mendapatkan bantuan stimulan tersebut, karena bisa saja dirinya menjamin SK pengangkatan sebagai Bupati kepada pihak Bank, sehingga semua warga yang terdampak dapat pinjaman uang untuk pembangunan kembali atau perbaiki rumah yang rusak akibat gempa. “Saya siap menjamin SK di Bank kalau BNPB berkomitmen mengganti dana pinjaman tersebut sesuai waktu yang ditentukan dan teruntuk bagi 18.314 unit rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut,” ucapnya. **