Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bukan hanya mempercepat pembangunan kembali rumah warga yang terdampak gempa, tetapi juga ingin menjamin bahwa penggunaan dana stimulan tersebut akuntabel, transparan dan dapat dipertanggung jawabkan, terutama dalam penyampaian laporan akhir penggunaannya, sehingga menunjuk 193 Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pendamping.
Agar pemahaman semua pihak yang terlibat, baik 193 ASN, anggota kelompok masyarakat (Pokmas) Plus yang diberikan amanah untuk mengawal proses pembangunan dan pembuatan laporan sebagai administrasi atas penggunaan uang negara, Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin, MM melaksanakan pertemuan dengan melibatkan semua unsur tersebut. Kegiatan itu sendiri dilaksanakan pada Rabu 31/10 dicentral kediaman Bupati KSB.
Disampaikan H Pirin sapaan akrab Bupati KSB, terhadap 193 ASN sesuai jumlah blok gotong royong di KSB ini diminta secara khusus untuk percepatan rekonstruksi rumah korban gempa. Nantinya bapak dan ibu akan dibekali oleh inspektorat. Sehingga rekonstruksi rumah warga di semua blok bisa efektif, efisien, transparan dan target akhirnya adalah aman yakni akuntabel.
“Adanya Agen PDPGR dan pihak Desa belum menjamin transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana stimulan, karena itu kami meminta bantuan bapak ibu, ini kerja khusus, yakni lebih ke pengabdian mendampingi tim di lapangan untuk mempertanggung jawaban penggunaan keuangan yakni untuk pengadministrasian,” kata Bupati.
Wilayah kerja sudah jelas, satu orang satu Pokmas yakni di KSB ada 193. Satu blok kalau seluruh KSB terjadi bencana maka satu Pokmas 150 sampai ada yang 200 kk dalam satu blok. Disebut Pokmas Plus karena ada Agen PDPGR dan ASN. Satu peliuk ada tiga Agen PDPGR, di Desa ada tiga Agen dan Kecamatan ada tiga Agen yang merupakan mitra ASN untuk bekerja sama.
Untuk diketahui ada tiga pilihan konstruksi pembangunan rumah, yakni rumah instan sederhana sehat (Risha), rumah idaman konvensional (Riko), rumah idaman kayu panggung (Rika) dan rumah kayu pondasi batu. Nantinya gambar dan teknis agar dipahami. “Saya minta semua pihak yang terlibat untuk tetap berkonsultasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Permukiman (DPUPRPP), sehingga dapat memahami secara tekhnis kegiatan pembangunan tersebut,” tandasnya.
Dikesempatan itu H Pirin berharap pada 20 November mendatang, sudah ada rumah warga yang selesai atau rampung dikerjakan sehingga bisa menjadi lokasi kunjungan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). “Saya berharap dengan adanya keterlibatan secara langsung ASN dapat menambah semangat dalam percepatan pembangunan rumah warga. Contoh ada di Dusun Batu Bele masuk tahap kedua tapi sudah terbangun 17 unit meskipun dana pembangunan belum diterima,” tandasnya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Dr H Amry Rakhman, MSi mengatakan, pertemuan ini tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi agar kerja 139 ASN dalam Pokmas Plus dapat berjalan terarah dan fokus. Rumah rusak di KSB baik berat, sedang dan ringan adalah sebanyak 18.514 unit. Dana stimulan tahap pertama sudah masuk ke 2.081 korban gempa. 346 untuk korban yang rumahnya rusak berat dengan pencairan sebanyak 50 persen dan 50 persen menunggu pencairan dari BPNP. Sementara yang rumahnya rusak ringan dan sedang sudah 100 persen masuk di rekeningnya. Tahap dua sampai tahap enam sudah diusulkan untuk dicairkan. Harapannya sesuai kunjungan Presiden, minggu ini bisa masuk tahap dua hingga enam. Pak Wakil Bupati pun hari ini sedang berkoordinasi ke Jakarta. **/Hms