Maluk, – Sejumlah pemuda warga Bukit Damai kecamatan Maluk melakukan aksi tanam pisang diruas jalan pada Selasa 13/11 kemarin. Hal itu sebagai bentuk protes lantaran ruas jalan tersebut dalam kondisi rusak dan selalu tergenang air.
Nuradam selaku inisiator aksi mengaku bahwa aksi itu sendiri sebagai bentuk keseriusan untuk mendesak segera dilakukan perbaikan, mengingat intensitas warga melintas diruas jalan tersebut cukup tinggi. “Langkah ini sebagai bentuk keseriusan kami mendesak pemerintah Desa dan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk segera melakukan perbaikan ruas jalan tersebut,” timpalnya.
Disampaikan bahwa permintaan untuk dilakukan perbaikan ruas jalan sudah cukup sering dilakukan, tetapi sampai saat ini masih dibiarkan dalam kondisi rusak. “Saat ini sudah mulai hujan, jadi tidak heran kalau ruas jalan menjadi tergenang dan berlumpur, sehingga cukup berpotensi menjadi penyebab kecelakaan bagi pengendara,” tuturnya.
Sementara Suwardi selaku Kades Bukit Damai mengaku bahwa pihak pemerintah Desa pernah menyampaikan, jika ruas jalan yang rusak itu adalah kewenangan pemerintah Kabupaten, sehingga pemerintah Desa tidak bisa langsung melakukan perbaikan kecuali mengajukan permohonan. “Kami sudah menyampaikan permohonan kepada pemerintah Kabupaten untuk segera memperbaiki ruas jalan tersebut,” harapnya.
Diakui Suwardi jika pihaknya sudah mendapatkan keterangan dari pemerintah Kabupaten, jika akan diupayakan anggaran pada tahun 2019 mendatang. “Kami sudah mengajukan permohonan perbaikan ruas jalan itu dan telah mendapat kesanggupan untuk perbaikan pada tahun mendatang. Hal itu sudah disampaikan langsung kepada warga,” akunya.
Suwardi berharap warga untuk bersabar sambil mengawal bersama untuk memastikan program perbaikan jalan benar dilaksanakan, bahkan memastikan jika dirinya akan menjadi bagian dari warga untuk melakukan aksi yang sama sebagai bentuk protes, jika memang tidak anggaran pada tahun mendatang. “Saya siap berada pada posisi terdepan jika ditahun mendatang tidak tertuang anggarannya,” janjinya. **