Taliwang, – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), sangat serius untuk menjadikan KSB sebagai kabupaten pertama yang telah melaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Hal itu disampaikan dalam rapat yang dilaksanakan di Ruang Rapat Utama Graha Fitrah, Rabu pagi 20/02, usai pelaksanaan upacara Syukur.
Dalam rapat tersebut langsung membahas strategi penting yang harus dilaksanakan guna mempercepat realisasi atas program STBM di Bumi Pariri Lema Bariri, lantaran Bupati KSB bukan hanya memasang target bisa mewujudkan KSB menjadi Kabupaten STBM pertama di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tetapi sampai pada tingkat Nasional dan Internasional. “Saya minta kita semua serius untuk menjadikan KSB sebagai Kabupaten yang sukses melaksanakan program STBM,” timpalnya.
H Pirin juga menyampaikan, sampai sekarang ini baru KSB daerah yang sudah tuntas melaksanakan Open Defecation Free (ODF) untuk wilayah Provinsi NTB atau masuk diantara 13 Kabupaten/Kota di Indonesia. “Saya merasa yakin mampu mensukseskan program STMB, mengingat pilar pertama dari lima pilar STBM sudah dituntaskan, sambil menambahkan bahwa masih ada pilar kedua yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun. Ketiga Pengelolaan Sampah, keempat Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga, dan pilar kelima Penyediaan Air Minum-Makan Rumah Tangga.
Diakui bahwa salah satu pilar yang cukup berat untuk dilaksanakan adalah pengelolaan sampah dan pengelolaan limbah cair rumah tangga, tetapi hal itu akan tercapai bila semua komponen masyarakat bisa digerakan, terutama aparatur lingkup pemerintahan. “Tidak ada yang sulit kita tuntaskan kalau semua kita memiliki komitmen yang sama,” lanjutnya.
Lanjut H Pirin, dalam waktu dekat akan dibentuk Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari Asisten, Dinas Kesehatan, Dinas PUPRPP, Dinas Lingkungan Hidup dan dinas terkait lainnya, termasuk staf khusus Bupati. Pokja ini yang akan melaksanakan komunikasi dan koordinasi hingga tingkat desa.
Peraturan Bupati juga akan segera dirampungkan. Kemudian Aparatur Sipil Negara pendamping pembangunan dan perbaikan rumah korban gempa ditugaskan menjadi pendamping gerakan STBM ini. Optimalkan peran Agen Gotong Royong di setiap tingkatan terutama peliuk termasuk perawat dan bidan baik di Puskesmas maupun di Puskesmas Pembantu atau Polindes. Diharapkan KSB tuntas STBM tahun 2019 atau paling lambat awal tahun 2020, bukan hanya di tingkat Provinsi tapi juga tingkat Nasional bahkan Internasional.
Dalam pertemuan ini, Bupati juga mengungkap Pemerintah Provinsi Aceh akan melaksanakan kunjungan kerja ke KSB. Kunjungan mereka difasilitasi UNICEF dan World Bank atau Bank Dunia. Kedatangan mereka untuk mempelajari keberhasilan KSB yang berhasil menjadi Kabupaten ODF.
Rapat itu sendiri diikuti Ketua TP-PKK KSB, Ketua GOW, Ketua DWP KSB, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum dan Aparatur, Kasdim, Kepala OPD terkait, Camat, Kepala Desa dan Lurah se-KSB tersebut.**/Hms