Taliwang, – H Tuwuh S.Ap selaku kepala Dinas Kesehatan (Dikes) memastikan bahwa Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih bebas dari penyakit rabies, meskipun ada 9 kasus gigitan anjing yang dilaporkan, “Ada beberapa kasus gigitan anjing, namun belum bisa dipastikan bahwa anjing yang menggigitan telah terjangkitan virus rabies,” katanya.
Dikesempatan itu H Tuwuh mengakui bahwa jumlah kasus gigitan anjing tergolong cukup banyak, mengingat pada tahun sebelumnya terdapat 10 kasus gigitan anjing, sementara untuk tahun sekarang sudah ada 9 kasus, padahal masih awal tahun. “Semoga tidak ada yang terjangkit rabies anjing yang menggigit warga tersebut,” harapnya, sambil mengatakan bahwa untuk pembuktian anjing tersebut rabies harus melalui uji laboraturium.
Masih keterangan H Tuwuh, terhadap korban gigitan anjing memang telah ditangani secara serius oleh pihak Puskesmas, bahkan harus disuntik anti rabies untuk menghindari terjangkitnya penyakit yang mematikan tersebut. “Kami tidak sekedar menangani saja korban gigita anjing, tetapi juga melanjutkan dengan pemantauan, mengingat masa inkubasi setelah digigit pada kisaran 2-4 pekan atau tergantung kekebalan tubuh korban itu sendiri,” urainya.
Sejumlah langkah nyata sudah dilakukan guna mencegah masuknya virus rabies ke kawasan KSB, langkah yang dilakukan dengan eleminasi populasi anjing liar di Kawasan KSB. Dalam kegiatan eliminasi yang sudah dilakukan Dinas kesehatan bekerjasama dengan Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) dengan memberikan perlindungan kepada petugas yang terjun langsung mengeliminasi hewan yang dikhawatirkan terjangkit virus rabies.
Mengenai vaksin anti rabies, dikes sudah meminta stok tambahan dan dipastikan stok aman. Penanganan untuk penderita juga dilakukan semaksimal mungkin, jika untuk pencegahan diberikan vaksin anti rabies semnetara untuk yang sudah terinveksi diberikan vaksin anti rabies ditambah dengan serum anti rabies.
Sementara Jamilatun SPt selaku Kabid Peternakan Distanbunak saat didampingi drh Hendra SS Zakaria, Msi selaku Kepala Seksi Keswan dan Kesmavet KSB mengatakan, KSB masih bersih dari virus Rabies. Ini mempertegas bahwa KSB masih bersih dari irus rabies. Lantaran dari semua laoran kasus gigitan anjing yang diteriam kesemuanya masih tergolong normal karena anjigtersebut menggigit karena sedang beranak dan kebanyakan karena diganggu oleh warga.
Dikatakan juga, perkembangan kasus ini akan terus dikawal, walaupun dari 9 kasus yang dilaporkan masuk ke dalam kasus gigitan biasa, namun pemeriksaan labolatorium akan dilakukan. “Kami sudah mengambil 18 sampel yang tersebar yang mewakili seluruh wilayah KSB dan akan segera kita kirim ke Bali, hasilnya akan keluar minggu depan, kita sama-sama berharap agar hasilnya negatif “ ungkapnya.
Pencegahan dilakukan dengan elminasi populasi anjing liar yang baru dilakukann di 3 desa di Kecamatan Poto Tano dan sekitaran KTC oleh tim gabungan khusus. Untuk sementara upaya eliminasi belum bisa dilakukan di sejumlah wilayah di KSB pasalya racun khusus yang digunakan sudah habis dan masih membutuhkan waktu sebulan lebih untuk sampai ke KSB karena jenis racun yang digunakan harus diimpor.
Diakhir penjelasannya Jamilatun meminta masyarakat tetap waspada namun tenang dan jangan bersikap provokatif terhadap hewan. Pasalya anjing yang membawa virus rabies ini dapat dikeanli dimana ada perbedaan prilaku dengan anjing lain, anjing ini photophobia atau takut pada matahari, kerap menyendiri dan hiper aktif serta mengingit benda apa saja yang ditemukannya. Jika tidak menemukan tanda-tanda diatas harap jangan diganggu atau disusik guna pencegahan dan tidak menambah keresahan karena Pemerintah daerah akan melakuakn pemantauan secara terus menerus. **