Taliwang, – Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Fud Syaifuddin, ST meminta tim Rehabilitas dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas (Rekompak) dan Fasilitator untuk tetap serius dalam percepatan perbaikan rumah warga terdampak gempa. Ketegasan itu disampaikan dalam silaturahmi bersama dengan tim percepatan pembangunan rumah warga terdampak yang dilaksanakan Jum’at 22/3 di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Rekompak dan Fasilitator serta ASN pendamping harus lebih semangat agar proses rehap rekon cepat selesai” katanya.
Terkait dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam percepatan rehab rekon, Wabup meminta kepada ASN pendamping untuk membuat telaan dan kajian, mengingat persoalan yang disampaikan masing-masing koordinator hampir sama, yaitu, kesulitan mendapatkan material berupa kayu, pasir dan bata, termasuk keterbatasan tukang. “Saya juga akan sampaikan persoalan itu dalam rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sehingga bisa ikut mencarikan solusinya,” akunya.
Dikesempatan itu Wabup mengingatkan kepada ASN pendamping, agar lebih aktif bersama tim dan dirinya tidak ingin mendengar keluhan bahwa cukup sulit untuk bisa bertemu dengan ASN pendamping. “Saya harap ASN pendamping menjadi pemicu semangat kerja, bukan penghambat percepatan pembangunan kembali rumah warga terdampak,” tegasnya.
Sementara Ir Lalu Muhammad Azhar, MM selaku kepala pelaksana (Kalak) BPBD KSB menyampaikan, jika sudah ada tambahan dana dari pemerintah pusat untuk stimulan rehap rekon gempa sebesar Rp. 60 miliar lebih. “Kita menunggu transfer sebesar Rp. 184 miliar lebih, tetapi baru diterima sebesar Rp. 60 miliar lebih, jadi kekurangan tetap kita desak untuk percepatan,” katanya.
Masih keterangan Lalu Azhar, alokasi dana gempa yang diteriima itu diperuntukkan untuk tahap 2 rusak berat dengan jumlah 450 rumah agar bisa dituntaskan. Selanjutnya akan dipergunakan untuk perbaikan rumah rusak berat sesuai SK 7 dan SK 8 berjumlah 501 rumah dengan nominal 50 persen
yang diberikan etengahnya yaitu 50% dari nominal yang telah diputuskan. Sementara untuk rusak sedang juga dituntaskan sebanyak 10.897 rumah, namun nominal yang diberikan baru 78 persen dari total ketentuan yaitu akan diberkan 19.500 dari 25 juta, jadi akan menghabiskan dana sebesar Rp. 36 miliar lebih dan untuk rusak ringan belum teralokasi.
Dibeberkan juga bahwa kekurangan dana sebesar 124 miliar lebih itu akan dialokasikan untuk perbaikan rumah rusak berat sebanyak 501 rumah atau pembayaran sisa 50 persen, kemudian pembayaran sisa dari rusak sedang sebesar 22 persen dan penuntasan 10 ribu lebih rumah rusak ringan. “Dana yang telah kami terima harus sudah dipergunakan paling telat 12 April mendatang,” tandasnya. **