Taliwang, – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan (Ispa) dan diare mendominasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) saat musim liburan lebaran beberapa waktu lalu. Hal itu sesuai dengan data milik Dinas Kesehatan (Dikes).
H Tuwuh selaku kepala Dikes KSB mengaku, pihaknya telah melakukan rekapitulasi data atas temuan kasus selama liburan dan mudik lebaran 2019. “Data kecendrungan kasus ini dikhususkan untuk melihat peningkatan kasus diare, gastritis dan keracunan di KSB selama libuan lebaran, ”ucapnya.
H Tuwuh menegaskan, selama libur lebaran yang jatuh pada 30 mei-9 juni, layanan di puskesmas tetap bisa diakses oleh masyarakat mulai dari UGD, Rawat inap dan kamar bersalin disiagakan 24 jam dan ditambah lagi 3 posko khusus mudik lebaran yang bekerjasama dengan tim gabungan di bawah komando Polres KSB di tiga titik yaitu di pelabuhan poto Tano, Terminal Taliwang dan Pos Maluk.
Disampaikan H Tuwuh bahwa dalam kondisi libur, semua staff bekerja untuk membuat laporan kasus. Laporan ini secara berjenjang dari posko, ke kabupaten lalu ke provinsi dan nasioanl. Pengiriman setiap sore dihari yang sama . untuk pendataan di lakukan secara manual namun pelaporan dilakukan via WA tau email agar laporan lebih cepat degan format sama dari provinsi dan kementerian.
Data dari 9 puskesmas dan ditambah 3 posko tambhana khusus mudik dan liburan lebaran ditemukan 738 kasus. Dengan rincian berdasarkan jenis penyakitnya, dimana kasus diare ada 76 kasus, infeksi saluran pernafasan atas akut (ispa) ada 129 kasus, gangguan pencernaan atas, misalnya gastritis atau maag 47 kasus, hipertensi dan kontor 23 kasus, keracunan makanan 5 dan lain-lain yangmasuk macem m 457 kasus reumatik, gatal, gigi.
Ditegaskan bahwa jumlah dimaksud masih dianggap wajar, mengingat pelayanan kesehatan selama mudik dan libur lebaran relatif stabil begitu juga dengan 3 posko pelayanan khusus libur lebaran dan arus mudik, Kalau yang dipoto tano karena antrean panjang kasus kelelahan ada, sementara untuk keracunan makanan yang ditemukan di Brag Rea itu karena mencampur semangka yang cukup tua dengan tape dan itu satu keluarga, kami rasa semuanya bisa dikendalikan.
H Tuwuh mengatakan jenis penyakit yang muncul pada libur lebaran memiliki pola yang sama dari tahun-tahun sebelumnya, sama persis, berupa kecendrungan pada penyakit diare dan Ispa. Kecendrungan pada kasus diare karena banyak makanan santan dan berminyak, muncul gastritis juga lanataran setelah berpuasa dan terkadang langsung makan dengan porsi besar. ‘”Karena pola yang sama, langkah antisipasi sudah bisa dilakukan jauh-jauh hari. Dengan menyiapkan tenaga medis 24 jam di pos-pos dan puskesmas secara berganitan. Untuk obat-obtan juga sudah di drop ke puskemas-puskesmas dari jauh-jauh hari sebelum liburan, dan instalasi farmasi kabupaten dipastikan siap kapan saja memobilisasi obat jika dibutuhkan tambahan obat selama liburan,” bebernya. **