Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harla) ke-16 pada 20 November mendatang. Meskipun sejumlah kegiatan sedang dirancang, namun bisa dipastikan akan menjadi momentum pengembangan sektor pariwisata.
“Sekarang belum bisa disampaikan apa saja kegiatan yang bakal dilaksanakan dalam menyambut Harla KSB, tetapi momentum tahunan itu harus dimaksimalkan dalam mempromosikan destinasi dan kebudayaan daerah, agar bisa kesempatan dalam mengembangkan sektor pariwisata,” kata Ir IGB Sumbawanto, Msi selaku kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Budpar) KSB.
Dikesempatan itu Sumbawanto juga mengaku bahwa rangkaian kegiatan dalam menyambut Harla KSB akan disaksikan pihak Institute Seni Indonesia (ISI) Surakarta, mengingat lembaga dimaksud memiliki komitmen serius untuk membantu pemerintah KSB dalam mengembangkan sektor pariwisata melalui kebudayaan. “Pemerintah KSB pernah menandatangani kesepakatan dengan pihak ISI, jadi saat Harla nanti akan datang untuk menyaksikan dan memberikan masukan sebagai bentuk pengemasan kegiatan,” lanjutnya.
Masih pengakuan Sumbawanto, dalam pembicaraan awal dengan pihak ISI, jika rangkaian kegiatan Harla yang masuk dalam Festival Taliwang akan memperioritaskan Karapan Kebo yang menjadi budaya identik Bumi Pariri Lema Bariri. “Nanti bukan hanya menyaksikan lomba karapan kebo, tetapi akan ada berbagai kegiatan yang ditampilkan ditengah lokasi pelaksanaan karapan kebo,” ungkapnya.
Hal penting yang perlu diketahui juga, ISI bukan dilibatkan secara utuh atau sebagai pelaksana rangkaian kegiatan, tetapi lembaga tersebut hanya melakukan pendampingan dalam pengembangan konsep kegiatan. “Perwakilan ISI akan memberikan masukan dan menyampaikan konsep kemasan pelaksanaan kegiatan, jadi sebagai penanggung jawab atau yang akan melaksanakan kegiatan adalah warga masyarakat KSB,” tandasnya.
Diakui juga bahwa untuk mensukseskan semua rangkaian kegiatan, pemerintah KSB telah menyiapkan anggaran sebesar Rp. 3,5 miliar. Anggaran yang dialokasi itu 60 persen akan dipergunakan untuk mendidik dan melibatkan masyarakat secara aktif, baik dari komponen seniman, mahasiswa, pelajar dan komponen lainnya. “Cukup banyak kegiatan yang akan dilaksanakan, jadi untuk lokasi dipastikan menyebar pada beberapa titik,” tegasnya. **