Seteluk, – Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mendesak pemerintah untuk segera menyusun rencana aksi dalam rangka mengantisipasi kekeringan yang akan terjadi ditahun ini, terutama dampak yang akan dirasakan petani.
“Saya berharap pemerintah KSB melalui leading sektor sudah mulai menyusun tahapan atau langkah yang akan dilakukan dalam musim kering ini, sehingga masyarakat yang menjadi petani tidak dikorbankan kata ketua Komisi II DPRD KSB, Aheruddin Sidik, SE, ME, pada Selasa 2/7 kemarin.
Desakan politikus muda itu sangat beralasan, dimana pada beberapa wilayah pertanian, terutama untuk kecamatan Seteluk dan Poto Tano sudah mulai merasakan kesulitan mendapatkan air. “Seharusnya langkah antisipasi sudah dilakukan jauh hari sebelumnya, bukan setelah melihat kondisi areal pertanian seperti sekarang ini,” lanjutnya.
Ia mengatakan, kekeringan yang diakibatkan musim kemarau tahun ini sudah tidak dapat dihindarkan oleh petani. Karena itu satu-satunya tumpuan petani adalah mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Kasihan petani kalau tidak dibantu karena mereka pasti sudah merugi karena ancaman gagal panen,” ungkapnya.
Langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah, dikatakan Aher harus maksimal, Sebab musim kering tahun ini diprediksi lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya sehingga kemungkinan petani tidak akan lagi dapat melaksanakan kegiatan tanam hingga akhir tahun. “Harus kongkret dan menyeluruh,” tegasnya.
Selanjutnya ia menyampaikan, untuk mengatasi dampak kekeringan ini pemerintah daerah harus mengerahkan semua SKPD terkait. Karena itu Aheruddin menyarankan, adanya koordinasi lintas sektor seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) baik teknis maupun yang tidak memiliki keterkaitan secara langsung. “Urusan kekeringan ini bukan saja tugasnya dinas pertanian dan BPBD. Semua SKPD harus gotong royong. Jadi kami minta perintahkan seluruh dinasnya turun tangan membantu,” desaknya.
Politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) juga memberikan pesan kepada Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) KSB, agar lebih gencar menggelar penyuluhan kepada petani, untuk memberikan pemahaman kepada petani soal kondisi kekeringan tahun ini. Hal ini agar petani tidak serampangan dan memaksa diri melaksanakan kegiatan tanam padi. “Sarankan kepada petani kita untuk merubah pola tanamnya. Terutama yang petani padi supaya sekarang jangan memaksa untuk tanam padi tapi bisa menanami lahannya dengan tanaman jagung atau kedelai di musim tanam kedua ini. Tapi tidak cukup diarahkan tapi juga harus terus didampingi,” ungkapnya. **