Taliwang, – Ratusan hektar lahan yang dipergunakan untuk menanam padi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sudah merasakan dampak dari kekeringan beberapa bulan lalu, bahkan masih ada yang berkemungkinan bakal gagal panen dengan kondisi kekeringan sekarang ini, namun kemarau panjang itu belum memberikan dampak bagi petani tanaman holtikultura.
“Pada dasarnya tanaman holtikultura tidak membutuhkan air yang terlalu banyak, sehingga kekeringan yang terjadi tidak membuat petani gagal panen, meskipun ada beberapa lokasi yang merasa dampak, tetapi tidak sampai membuat petani merugi yang terlalu besar,” aku Idrus, SH selaku kabid Perkebunan dan Holtikultura pada Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak).
Masih keterangan Idrus, petani yang bergelut pada tanaman holtikultura sudah mempersiapkan fasilitas pendukung air sebelum mulai menanam. Hal itu juga yang menjadi salah satu tahapan persiapan sehingga tidak terlalu berdampak dengan kekeringan yang cukup ekstrem ini. “Petani tanaman holtikultura tetap melakukan panen bahkan ada yang melebihi produksi,” lanjutnya.
Persoalan yang dihadapi petani holtikultura bukan pada musim kemarau, tetapi lebih pada pelaku usaha atau yang akan membeli hasil produksi pada skala besar, karena petani di KSB tidak bisa langsung menjadi penjual di pasar. “Keluhan yang kami terima dari petani soal pengepul hasil produksi, karena di pasar pembeli hanya sebatas kebutuhan, sehingga ada kemungkinan hasil panen tidak terjual,” bebernya.
Lantaran belum ada pembeli pada skala besar, maka para petani holtikultura lebih sering melakukan panen sesuai kebutuhan sendiri dan yang akan dijual di pasar. “Kami masih terus membangun koordinasi serta komunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tekhnis lainnya, agar bisa mendorong adanya pembeli dengan skala besar untuk terus memotivasi petani bergelut pada tanaman holtikultura,” ungkapnya.
Berbicara soal geliat petani berkecimpung sebagai penanam holtikultura diakui sudah sangat luar biasa. Hal itu bisa dilihat dengan mampu menyiapkan kebutuhan masyarakat, meskipun volume belum sesuai kebutuhan atau masih harus terdistribusi dari luar daerah. “Luas lahan yang dipergunakan untuk menanam tanaman holtikultura setiap tahun terus meningkat, bahkan ada petani yang lebih semangat menjadi petani holtikultura dari pada tanaman pangan,” urainya, sambil mengaku dirinya terus mendorong petani untuk tetap menjadi petani holtikultura. **