Taliwang, – Tom Slaymaker selaku HeadQuarter Unicef New York yang mewakili tim unicef mengakui, pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sudah menerapkan sanitasi aman. Hal itu bisa dilihat dengan keberhasilan membangun sarana buang air besar bagi seluruh masyarakat, termasuk mempersiapkan sarana pendukung dalam mengolah kembali kotoran yang dihasilkan tersebut.
“Kami sudah melihat langsung proses pembangunan safety tank, penanganan dan rencana keberlanjutan proses, jadi sekarang kami bisa langsung menegaskan bahwa KSB termasuk daerah yang sudah melaksanakan sanitasi aman, sehingga bisa dijadikan contoh bagi daerah lain di indonesia, bahkan Unicef akan menyampaikan pada negara lain, jika KSB sudah masuk kategori terbaik dalam pengelolaan sanitasi,” katanya usai melakukan kunjungan.
Masih keterangan Tom, salah satu keberhasilan terbesar yang dilaksanakan pemerintah KSB bukan sekedar menyiapkan sarana untuk sanitasi aman, tetapi mengajak dan melibatkan secara langsung masyarakat yang dapat menjadi perhatian penting, jadi mekanisme dan alur yang dilakukan itu wajib untuk dicontoh bagi semua pihak.
Sementara Cherly selaku perwakilan Bappenas Indonesia dalam kesempatan itu menyampaikan, pemerintah pusat terus mendorong pemerintah daerah untuk membuat program yang lebih menyelesaikan kebutuhan dasar masyarakat. “Kami melihat pemerintah KSB bukan hanya menyiapkan program, tetapi juga melibatkan langsung masyarakat sebagai pelaku dengan cara gotong royong, jadi wajib untuk dicontoh semua kabupaten/kota di Indonesia,” tuturnya.
Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin, MM memaparkan bahwa pemenuhan hak-hak dasar masyarakat merupakan pondasi utama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu hak dasar tersebut adalah bagaimana agar seluruh masyarakat memiliki akses ke fasilitas sanitasi, sehingga program utama setelah dilantik adalah menuntaskan Buang air besar sembarangan dengan menyediakan jamban bagi masyarakat. Alhamdulillah Program tersebut sukses, KSB menjadi salah satu dari 23 Kabupaten/Kota yang sudah ODF (Open Defecation Free) di Indonesia dan menjadi yang pertama di NTB.
Dengan terpenuhinya salah satu hak dasar tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat bisa melangkah ke pemenuhan hak-hak masyarakat lainnya seperti penyediaan akses jalan yang sudah hotmik sampai desa-desa, sehingga tidak ada lagi daerah yang terisolir. Kemudian pemenuhan air bersih bagi masyarakat, dengan capaian sudah diatas 85 persen masyarakat sudah bisa menikmati air bersih. Selanjutnya pemenuhan kebutuhan Listrik, dimana sampai saat ini seluruh desa di KSB sudah diterangi listrik. Begitu juga pemenuhan kebutuhan masyarakat akan jaringan komunikasi dan internet, yang sudah hampri rampung pada akhir tahun 2019 ini sehingga tidak ada lagi Blank Spot di KSB.
Dengan pemenuhan hak-hak dasar tersebut maka masyarakat KSB berada pada zona aman, artinya sudah memiliki kehidupan yang sehat sehingga tugas pemerintah selanjutnya adalah memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya pemenuhan seluruh pilar STBM sehingga semua fasilitas sanitas tidak saja pada zona aman tapi bisa meningkat menjadi lebih nyaman. “Sekarang tinggal jalan pikiran yang kita rubah. Agar seluruh aspek sanitasi bisa tuntas semua,” tegasnya. **