Taliwang, – Laporan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui rubrik lapor via Short Message Service (SMS) dan Whatsapp pada media Sumbawa Barat Post, dimana menduga bahwa lampu merah yang berada disimpang pesawat dalam kondisi rusak, lantaran hanya lampu kuning yang aktif dengan model nyala kedip-kedip. Tudingan itu langsung diklarifikasi pihak Dinas Perhubungan (Dishub).
H Abdul Hamid M.Pd selaku kepala Dishub saat diruang kerjanya menegaskan, jika semua lampu merah yang dimiliki berfungsi dengan baik, hanya saja untuk lampu merah yang berada di simpang pesawat diatur khusus sistem nyala, dimana aktif seperti biasa pada saat jam sibuk. “Lampu merah simpang pesawat hanya aktif pada pagi pukul 06.30-09.00 serta pada pukul 15.30-1630,” katanya.
Untuk diluar jam sibuk, traffict light itu tidak berfungsi seperti biasanya atau hanya akan menyala lampu kuning dengan model kedip-kedip. Hal itu sebagai pertanda kepada para pengendara untuk hati-hati melintasi simpang tersebut. “Memang disengaja kalau hanya lampu kuning yang aktif dengan model kedip-kedip itu,” lanjutnya.
Masih keterangan H Hamid, kebijakan tidak berfungsi seperti biasa untuk lampu merah simpang pesawat, justru sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pengguna jalan, dimana tidak perlu membuang waktu untuk menunggu lampu hijau saat disimpang tersebut. “Kami melalui analisa sebelumnya, dimana diluar jam sibuk tidak terlalu ada aktifitas kendaraan, jadi dianggap percuma kalau harus diaktifkan lampu berwarna merah dan hijau,” ungkapnya, sambil mengatakan bahwa kritik masyarakat dinilai wajar, lantaran ideal lampu merah harus aktif seluruhnya.
Dikesempatan itu H Hamid juga menyampaikan harapan kepada semua aparatur pemerintahan, agar bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, terutama saat berada di lampu merah, dimana tidak melakukan pelanggaran atau sengaja menerobos lampu merah. “Sekarang kami masih seputar menghimbau untuk tertib berlalu lintas, terutama saat berada di lampu merah, karena cukup banyak laporan bahwa pelanggar lampu merah termasuk aparatur pemerintahan,” ungkapnya.
Terakhir H Hamid mengaku bahwa sekarang ini pihaknya sedang sibuk untuk melakukan sosialisasi tentang program ”KSB Tabe” atau program mengajak pelajar yang belum berusia 17 tahun, agar tidak menggunakan kendaraan sendiri, termasuk saat menuju sekolah. “Kami memang terus berupaya untuk membantu menekan angka kecelakaan,” tandasnya. **