Taliwang, – Sejumlah lahan yang dipergunakan untuk tanam jagung yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sempat mengalami kekeringan, sehingga pertumbuhan jagung terganggu bahkan ada yang langsung rusak dan dinyatakan gagal panen. Berapa luas lahan yang rusak masih dalam pendataan oleh Dinas Pertanian (Distan).
“Masih dalam pendataan luas lahan yang mengalami gagal panen, termasuk lahan yang sudah ditanam sesuai target tanam, jadi untuk sementara belum bisa dipublikasi hasilnya, namun tidak dibantah jika ada lahan tanam jagung yang rusak akibat kekeringan beberapa hari lalu,” kata Suhadi, SP, M.Si selaku kepala Distan KSB, saat ditemui media ini kemarin.
Lantaran belum memiliki data valid luas lahan tanam jagung yang gagal panen, Suhadi belum bisa menyampaikan bentuk intervensi atau bantuan yang akan diberikan kepada petani, tetapi dirinya akan tetap berupaya untuk membantu petani dimaksud. “Nanti baru bisa disampaikan bentuk bantuan pemerintah kepada petani jagung yang menjadi korban cuaca ekstrem ini,” ucapnya.
Dikesempatan itu Suhadi mengaku jika dirinya sempat mendengar pengakuan langsung dari petani, dimana saat baru menanam jagung terjadi kekeringan, sementara bibit yang baru ditanam itu sendiri sedang membutuhkan air. “Disaat petani jagung membutuhkan air, justru hujan tidak pernah turun dalam waktu lama, sehingga pertumbuhan jagung terganggu dan rusak,” akunya.
Masalah yang dialami petani jagung ini menjadi dasar Distan KSB untuk mengusulkan, agar lahan tanam jagung juga di asuransikan seperti lahan tanam padi. “Kami sudah mulai membahas rencana asuransi lahan jagung, namun untuk penetapan harus ada analisa dan kajian terlebih dahulu, baik untuk menentukan besaran tanggungan atas asuransi tersebut, termasuk premi atau hak yang diterima jika terjadi gagal panen, gagal tanam atau hal lain yang merugikan petani,” tegasnya. **