Taliwang, – SMPN 1 Taliwang mengklaim sudah melaksanakan pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), tetapi ada beberapa kendala yang menjadi penghambat untuk memaksimalkan hasil. “Kami sedang berupaya mendapatkan anggaran untuk menyelesaikan kendala dalam mensukseskan STBM,” kata Abdul Muis S.Pd selaku kepala sekolah saat ditemui media ini dalam ruang, kemarin.
Dikesempatan itu Muis membeberkan kendala dimaksud adalah, dalam lingkungan sekolah tidak tersedia irigasi yang menjadi areal penampung air hujan sekaligus mengalirinya, sehingga saat hujan deras, semua lingkungan sekolah seperti kawasan penampungan air. “Kita semua tahu bahwa irigasi depan sekolah tidak bisa mengaliri air, terus kondisinya lebih tinggi dari halaman sekolah, jadi saat hujan selalu jadi lokasi genangan,” ucapnya.
Kendala lain yang dihadapi adalah, belum memiliki Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah dalam lingkungan sekolah, sebab kendaraan pengangkut sampah hanya bisa mengangkut sampah sekali dalam dua hari, sementara sampah yang dihasilkan cukup banyak. “Kami juga pingin mimilah dan mengolah sampah, tetapi lokasi penampungan yang belum dimiliki,” lanjutnya.
Terkait dengan kendala saluran irigasi dan penyiapan TPS sampah, Muis mengaku jika dirinya sudah membuat proposal yang akan disampaikan kepada anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Harapannya, dapat dijadikan pokok pikiran atau aspirasi yang diusulkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2020. “Semoga bisa direspon sebagai aspirasi anggota DPRD KSB, sehingga bisa dikerjakan dalam tahun ini,” harapnya.
Terkait dengan cuci tangan dengan sabun, Muis memastikan bahwa hal itu sudah menjadi kebiasaan dalam lingkungan sekolah, meskipun fasilitas yang dimiliki sekarang ini cukup sederhana dan terbatas, namun atas arahan yang disampaikan Wakil Bupati KSB beberapa waktu lalu, dirinya akan segera menggelar pertemuan dengan pihak Komite. “Semoga pembangunan fasilitas cuci tangan permanen bisa direspon wali murid dan dapat segera disiapkan dalam waktu dekat,” tuturnya.
Dikesempatan itu Muis sempat menyinggung soal kebersihan. Menurutnya, semua pihak dalam lingkungan sekolah sudah memiliki komitmen yang sama dalam menjaga kebersihan, baik itu siswa maupun guru, dimana setiap pagi siswa wajib memungut sampah yang ada dalam areal sekolah, bahkan diupayakan tidak menghasilkan sampah. **