Sekongkang, – Akses jalan menuju simpang lima concentrator yang merupakan lintasan kendaraan karyawan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), diblokir oleh puluhan warga yang berasal dari Desa Tongo terkait dengan perekrutan tenaga kerja lokal yang dinilai tidak sesuai harapan dan permintaan.
Dalam aksi itu pendemo meminta agar bisa bertemu perwakilan managemen perusahaan, lantaran ingin meminta penjelasan terkait dengan perekrutan 5 orang warga Tongo yang diberikan rekomendasi oleh pemerintah Desa. “Kami menduga bahwa yang diberikan rekomendasi adalah warga Tongo yang berekonomi cukup, sementara permintaan masyarakat bahwa kesempatan kerja diperioritaskan kepada warga yang ekonomi lemah,” tegas Yati Arsyad selaku koordinator aksi dalam orasinya.
Dikesempatan itu Icha sapaan akrabnya juga mengatakan bahwa perusahaan belum memiliki itikad baik untuk memberikan kesempatan kerja pada warga lingkar tambang. Buktinya, sampai saat ini jumlah yang mendapatkan pekerjaan masih cukup minim, sementara dampak dari aktifitas tambang itu sendiri akan dirasakan langsung masyarakat. “Setiap ada perekrutan tenaga kerja selalu menjadi konflik ditengah masyarakat, karena perusahaan tidak mendengarkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat,” lanjutnya.
Dalam orasinya Icha juga mendesak perusahaan untuk memperioritaskan kesempatan kerja kepada warga lokal, bukan membatasi hanya 10 orang, sehingga keberadaan perusahaan dapat membantu perekonomian masyarakat. “Kami belum bisa menjadi tuan rumah diwilayah sendiri, bahkan terkesan sebagai tamu, sementara dampak dari aktifitas tambang akan dirasakan oleh masyarakat yang berdomisili dalam areal lingkar tambang,” tegasnya.
Setelah beberapa jam berlangsung aksi, para masa diajak untuk mengikuti pertemuan dengan manajemen perusahaan di kantor Desa. “Kami dari pemerintah Desa tetap membangun komunikasi dan koordinasi dengan pihak perusahaan, agar ada kesempatan kerja lebih luas untuk warga Tongo,” Idham Halim S.Pi selaku kades Tongo.
Idham dalam pertemuan itu mengakui jika banyak persoalaan yang tengah dikomunikasikan bersama pihak perusahaan, bukan hanya sekedar persoaln pencari kerja, tetapi ada beberapa kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara umum. “Cukup banyak kepentingan pemerintah Desa bersama masyarakat yang disampaikan kepada perusahaan. Harapannya, bisa dijadikan perhatian perioritas, terutama kesempatan kerja bagi warga lingkar tambang,” akunya.
Sementara Ahmad Salim selaku perwakilan Management PT AMNT mengatakan, perusahaan tetap mempercayakan pemerintah Desa sebagai mitra dalam rencana proses perekruan tenaga kerja, bahkan perusahaan cukup intens berkoordinasi pada berbagai persoalan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian kepada masyarakat sekitar tambang.
Ahmad Salim juga mengaku bahwa saat ini kondisi operasi kami tidak ideal karna peralatan tidak aman untuk dioperasikan dengan terjadinya pengurangan dan pembatasan perekrutan karyawan dalam. “Sekarang ini belum ada rencana perusahaan untuk melakuan perekrutan tenaga kerja, sehingga tidak bisa memberikan jaminan atas permintaan masyarakat untuk dipekerjakan,” ucapnya. **