Taliwang, – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Labuhan Lalar telah mempersiapkan fasilitas penerapan protokol kesehatan, terutama tempat cuci tangan. Hal itu sebagai bukti jika sudah sangat siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. “Kami sudah menyiapkan tempat cuci tangan secara permanen,” kata Sudirman S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah saat didampingi Lalu M Nasir S.Pd yang merupakan humas sekolah.
Masih keterangan Sudir sapaan akrabnya, untuk fasilitas pendukung penerapan protokol kesehatan sudah dipersiapkan semuanya, kecuali surat izin dari masing-masing wali murid. “Kami belum meminta wali murid untuk menandatangani surat izin lantaran belum ada kepastian dimulainya aktifitas pembelajaran secara tatap muka,” lanjutnya sambil memastikan bahwa izin orang tua secara lisan sudah disampaikan melalui komite sekolah.
Sudir juga mengaku bahwa pihak sekolah selalu didatangi wali murid untuk mempertanyakan jadwal sekolah tatap muka. Alasannya, wilayah Labuhan Lalar termasuk kawasan yang sangat aman dari penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). “Warga selalu mengatakan bahwa tidak ada orang Labuhan Lalar yang kena Covid, jadi harus dilaksanakan pembelajaran secara tatap muka,” ucapnya.
Dikesempatan itu Sudir juga mengaku bahwa pihaknya akan segera menyampaikan permohonan kepada pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), agar bisa melaksanakan pembelajaran secara tatap muka meskipun dalam bentuk simulasi seperti pada sekolah yang berada di Kecamatan Brang Ene dan Jereweh.
Khairul Majdi yang merupakan wali murid saat mendatangi SDN Labuhan Lalar mengatakan, jika aktifitas belajar secara tatap muka akan membantu warga yang kesehariannya menjadi nelayan. “Kami ini adalah nelayan, jadi tidak mengerti untuk mengajar anak, jadi kami minta pemerintah KSB untuk segera menetapkan pembelajaran secara tatap muka,” ucapnya.
Disampaikan juga bahwa pengetahuan anak menurun draktis pasca tidak dilaksanakan pembelajaran secara tatap muka atau seiring pembelajaran secara online, lantaran orang tua tidak dapat memberikan pendampingan pembelajaran. “Aktifitas melaut yang harus dilakukan orang tua membuat mereka tidak dapat melakukan pendampingan, belum lagi ada orang tua yang memang tidak mengerti dengan pembelajaran dimaksud,” akunya.
Sementara Nurdin S.Pd selaku perwakilan SDN Bertong yang ditemui mengaku, jika telah menyiapkan termogun dan masker yang akan diberikan kepada siswa yang diketahui lupa atau tidak membahas masker saat pembelajaran secara tatap muka nantinya. “Kami sudah sangat rindu untuk bertemu dengan siswa, jadi kami berharap bisa dipercaya untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka,” pintanya.
Disampaikan Nurdin, salah satu upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam meningkatkan pengetahuan siswa bukan hanya memberikan tugas melalui media online, tetapi juga mendatangi siswa di rumah masing-masing. “Upaya kunjungan yang dilakukan tidak efektif, jadi solusinya adalah pembelajaran secara tatap muka,” tandasnya. **