Taliwang, – Kapolres Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), AKBP Herman Suriyono S.IK, MH bersama Dandim 1628/KSB, Letkol Czi, Sunardi, ST, MTP memastikan, kondisi daerah sampai sekarang ini masih sangat aman atau belum ada gejolak meskipun sudah memasuki tahapan kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Hasil evaluasi terhadap laporan dari intelejen jika secara keseluruhan kondisi KSB masih sangat aman, tetapi patroli keliling akan lebih ditingkatakan sebagai upaya penjagaan terhadap kondusifitas daerah,” kata Kapolres dihadapan sejumlah wartawan saat ikut mengamankan aksi demo Senin 12/10 kemarin.
Meskipun kondisi KSB masih sangat aman, Kapolres mengaku jika pihaknya sudah melakukan pemetaan tingkat kerawanan terhadap wilayah politik, termasuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada yang masuk kategori rawan. “Kami sudah melakukan penentuan terhadap TPS yang rawan, dimana dari 291 TPS, ada 44 TPS masuk kategori rawan dan butuh penjagaan dan pemantauan secara khusus,” lanjutnya.
Dikesempatan itu Kapolres berharap kepada semua komponen masyarakat, agar ikut menjaga kondusifitas daerah atau tidak memunculkan potensi konflik ditengah sukses politik sekarang ini. “Berbagai potensi konflik akan mudah muncul disaat sukses politik, namun kalau masyarakat sangat peduli dan ikut membantu, maka potensi konflik tidak akan muncul,” tandasnya sambil mengatakan bahwa menjaga stabilitas daerah bukan hanya kewenangan Polri dan TNI.
Sementara Dandim 1628/KSB, Letkol Sunardi lebih menegaskan bahwa TNI akan membackup secara totalitas kepada Polri dalam menjaga keamanan daerah. “Demi menjaga stabilitas daerah, saya sudah tegaskan kepada Kapolres bahwa Kodim akan membantu secara maksimal, termasuk dalam pengerahan kekuatan personil,” ucapnya.
Disampaikan Dandim, telah ada kesepahaman antara Kodim dan Polres KSB dalam model pengamanan saat Pilkada nanti, termasuk berapa jumlah personil yang akan dilibatkan. Hal itu sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga stabilitas daerah. “TNI dan Polri bisa bersama untuk menjaga daerah ini, jadi kami juga mengajak masyarakat untuk menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas daerah,” ajaknya.
Sebagai informasi, Polres KSB sudah mulai melakukan simulasi pengamanan unjuk rasa sebagai bentuk kesiapan personil menghadapi kelompok masyarakat yang akan menolak hasil Pilkada, termasuk untuk menghadapi kelompok pendemo yang menolak rencana penambangan Gunung Semoan. “Kami sengaja melatih personil agar terbiasa mengahadapi gelombang unjuk rasa,” kata AKP Arman Wijaya selaku komandan Dalmas Polres KSB. **