Taliwang, – H Abdul Azis, MH selaku Sekda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memberikan apresiasi pada seluruh jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), lantaran telah menginisiasi pelaksanaan pameran benda situs dan cagar budaya sebagai edukasi kepada generasi muda, terutama pelajar yang sudah mulai tidak mengenal dengan peninggalan sejarah.
Sekda juga mengaku bahwa kegiatan pameran benda situs dan cagar budaya yang dirangkai dengan kegiatan temu penggiat pelestarian benda cagar budaya yang dilaksanakan dalam lingkungan kantor Dikbud pada Senin 16/11 kemarin dinilai sangat sederhana, lantaran KSB saat ini belum memiliki museum untuk dijadikan tempat penyimpanan dan pameran benda situs dan cagar budaya. “Pameran benda situs dan cagar budaya akan lebih bagus jika dipusatkan pada museum,” ucapnya.
Dikesempatan itu H Azis sapaannya juga berharap bahwa pada waktunya nanti, pemerintah KSB dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangun museum yang dapat dijadikan tempat penitipan terhadap asset cagar budaya serta situs. “Saya sangat yakin bahwa cukup banyak koleksi benda cagar budaya yang ada pada masyarakat. Barang-barang yang sudah berusia ratusan tahun itu akan dipercayakan kepada pemerintah jika sudah ada museum,” tuturnya.
Sebelum membuka secara resmi semua rangkaian acara, H Azis mengaku sangat mendukung jika kegiatan pameran situs dan cagar budaya dapat dijadikan agenda kegiatan rutin tahunan, sehingga ada pengenalan secara langsung kepada generasi muda tentang tekhnologi jaman dahulu. “Silakan dikemas model kegiatannya dan harus dipastikan bahwa situs dan benda cagar budaya bisa terjaga dengan baik,” lanjutnya.
Sebelum melihat secara langsung semua situs budaya dan benda cagar yang terpajang, Sekda KSB tidak lupa menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pemilik, lantaran telah memberikan kepercayaan pada pemerintah untuk memperkenalkan kepada masyarakat secara umum.
Sajadah S.Sos, M.Si selaku kabid kebudayaan dalam laporannya menyampaikan, pameran benda situs dan cagar budaya adalah bentuk komitmen antara pemerintah KSB melalui Dikbud dengan para kolektor atau pemilik benda bersejarah, supaya generasi muda dapat diberikan kesempatan mengenal situs dan berbagai benda cagar budaya. “Target kami bisa menghadirkan pengunjung dari kalangan pelajar mencapai seribu orang,” tandasnya.
Masih keterangan Ajad sapaan akrabnya, mengingat saat ini masih dalam status penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), maka peserta yang menjadi pengunjung akan dilakukan pembatasan dengan sistem shift. “Kami mengundang sekolah untuk menjadi peserta, jadi akan mendatangi lokasi pameran sesuai jam yang ditetapkan dalam undangan, sehingga dipastikan tidak akan ada penumpukan pelajar yang menyaksikan pameran,” lanjutnya. **