Taliwang, – Komitmen Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin, MM jika dalam 100 hari kerja akan menuntaskan pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Pernyataan itu langsung ditindaklanjuti Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) untuk mengajak masyarakat mengambil peran.
“Tugas utama kami bukan hanya menyerap informasi tentang daerah, tetapi juga memberikan pengetahuan serta wawasan kepada masyarakat, termasuk melakukan sosialisasi apa yang menjadi rencana kerja cepat pemerintah daerah dalam waktu dekat,” kata Abdul Hamid S.Pd selaku kepala Bakesbangpol KSB saat dikonfirmasi media ini melalui selularnya, kemarin.
Sosialisasi tentang pilar STBM yang akan dituntaskan pemerintah KSB dalam 100 hari kerja, harus dimaknai sebagai tugas bersama semua aparatur pemerintahan, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT). “Secara internal saya telah meminta semua aparatur lingkup Kesbangpol, agar memastikan masyarakat sekitar masing-masing mengetahui tentang pilar STBM,” lanjutnya.
Masih keterangan Abdul Hamid, terhadap aparatur Kesbangpol yang bertugas mengumpulkan informasi ditengah masyarakat, telah diminta untuk menyampaikan informasi secara terbuka soal pilar STBM, terutama pilar ke 4 dan 5 yang harus dituntaskan dalam waktu dekat ini. “Untuk menuntaskan semua pilar dibutuhkan peran aktif masyarakat,” tandasnya.
Menyinggung soal situasional Bumi Pariri Lema Bariri, Abdul Hamid memastikan tidak ada potensi yang memunculkan gejolak atau konflik ditengah masyarakat, sehingga berharap kepada seluruh masyarakat untuk bersama menahan diri dalam mempertahankan status zero horizontal konflik. “Belum ada potensi gejolak dan semoga bisa terus dipertahankan,” harapnya.
Terkait dengan isu yang mencuat bahwa dalam waktu dekat akan ada aksi demo, Abdul Hamid menegaskan bahwa penyampaian pendapat dimuka umum bukan harus dimaknai sebagai potensi konflik, tetapi cara kelompok masyarakat menyampaikan aspirasi. “Informasi yang kami terima akan ada aksi demo dan hal itu bukan luar biasa apalagi dimaknai sebagai potensi konflik,” tegasnya. **