Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) memastikan, jika tidak ada kelompok masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan mahasiswa yang berencana melaksanakan aksi demo sebagai bentuk penolakan atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Hasil pendalaman informasi yang dilakukan tim Bakesbangpol, jika belum mencuat kelompok tertentu akan melaksanakan aksi demo sebagai bentuk penolakan atas perpanjangan PPKM, seperti yang berkembang pada beberapa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),” kata Abdul Hamid S.Pd selaku kepala Bakesbangpol KSB, saat dikonfirmasi media ini melalui selularnya, kemarin.
Masih keterangan Abdul Hamid, hasil analisa informasi yang dilakukan, tidak adanya rencana aksi dari berbagai elemen masyarakat, lantaran berbeda pelaksanaan PPKM di KSB dengan daerah lain. “PPKM yang dilaksanakan saat ini di KSB masih skala mikro, lantaran jumlah yang terkonfirmasi positif tidak terlalu banyak seperti daerah lain,” lanjutnya.
Dikesempatan itu Abdul Hamid juga mengaku bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan juga sudah tinggi, terutama saat berinteraksi diluar rumah dan saat berada dilokasi tertentu, seperti areal Kemutar Telu Center (KTC), Taman Tiangnam dan beberapa obyek yang menjadi tempat berkumpul masyarakat.
Terkait dengan reaksi dengan menaikan bendera putih juga tidak ditemukan pada seluruh wilayah KSB. Hal itu lebih dari tingginya kesadaran masyarakat, jika dibutuhkan upaya bersama antara pemerintah dengan masyarakat dalam mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). “Justru kelompok masyarakat ikut serta mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Meskipun merasa yakin tidak ada rencana aksi yang dilakukan elemen masyarakat, Abdul Hamid memastikan jika pihaknya telah meminta kepada semua aparaturnya, khusus yang melakukan penyerapan informasi, agar tetap intens melakukan pemantauan dalam lingkungan masyarakat, termasuk segera memberikan pemahaman jika memang ada gejala elemen masyarakat akan beraksi. “Kami tetap melakukan penyerapan informasi supaya bisa bergerak cepat,” tuturnya.
Diakhir keterangannya, Abdul Hamid berharap kepada seluruh masyarakat supaya tidak terprovokasi dengan berbagai isu yang berkembang, sehingga kondusifitas daerah tetap terjaga dan KSB tetap bisa mempertahankan diri sebagai kabupaten zero horizontal konflik. **