Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), memaknai Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2021 yang diselanggarakan Pusat Prestasi Nasional pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia cukup bergengsi, sehingga mendorong semua sekolah yang memiliki siswa sebagai peserta untuk intens melakukan pendampingan dan penambahan pengetahuan.
“Kami dari Dikbud akan memberikan pendampingan kepada siswa yang peserta dengan melibatkan pihak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Langkah yang dilakukan itu sendiri akan lebih berhasil jika pihak sekolah juga melakukan pendampingan melalui guru pembimbing masing-masing,” kata Lutpiah Ruswati M.Pd selaku kabid pembinaan SMP pada Dikbud KSB pada media ini, kemarin.
Diingatkan Lutpiah sapaan akrabnya, KSN merupakan salah satu wadah strategis untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), sehingga peserta didik menjadi lebih kreatif dan inovatif, termasuk akan membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, sistematis, analitis, kritis, dan kreatif. “KSN SMP tahun 2021 mengusung tema, Aku Hebat, Aku Sehat, Indonesiaku Kuat,” bebernya.
Dorongan dari Dikbud KSB disambut baik pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Taliwang, mengingat dari 15 orang peserta asal KSB yang mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terdapat 6 orang utusan SMPN 1 Taliwang. “Kami memiliki 6 orang siswa yang ikut KSN tahap 2, dimana ada 3 orang pada mata pelajaran matematika, masing-masing, Yulia Lestari, Cadastri Intan Marela dan Annisa Tri Aprilianti, serta 3 orang pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yaitu, Nayla Damai Sentosa, Nazyla Dean Zahara dan Azra Alma Adila,” kata Abdul Muis S.Pd selaku kepala SMPN 1 Taliwang saat didampingi wakasek kesiswaan, H Kukuh Guntoro M.Pd.
Dikesempatan itu Muis sapaan akrabnya mengakui, jika pihak SMPN I Taliwang sudah melakukan pendampingan secara internal secara serius, sehingga ikut memasang target dapat meraih juara atau hasil terbaik dari dua mata pelajaran yang diikuti. “Kami minta dukungan semua pihak, terutama doa agar siswa yang ikut event bergengsi dapat menjadi yang terbaik,” ucapnya.
Target juara yang dipasang dimaknai sebagai motivasi bersama antara guru pendamping dengan siswa, karena pada prinsipnya siswa yang ditetapkan sebagai peserta sebenarnya sudah juara, karena pada tahap 2 sudah dinyatakan perwakilan provinsi. “Masuk tahap 2 sudah tercatat sebagai prestasi, tetapi sekarang ingin menjadi terbaik secara nasional,” katanya. **