Taliwang, – Kepengurusan baru Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sampai saat ini belum dilantik, tetapi pada prinsipnya sudah dinyatakan legal, lantaran telah ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) melalui surat keputusan bernomor 156-Kpts/DPP-Nasdem/IX/2021.
“Sesuai rapat internal yang telah dilaksanakan para petinggi partai, kepengurusan baru partai Nasdem direncanakan akan dilantik pada awal November mendatang, jadi saat ini masih dalam proses persiapan dan penentuan waktu,” kata Santri Yusmuliadi, ST selaku bendahara DPD Nasdem KSB, saat dikonfirmasi media ini kemarin.
Lanjut Santri sapaan politisi muda Nasdem asal kecamatan Brang Ene itu, dalam menunggu waktu pelaksanaan pelantikan itu sendiri, DPD Nasdem terus meningkatkan konsolidasi internal, termasuk meminta komitmen pengurus agar siap berjuang untuk memenangkan partai pada Pemilu tahun 2024 mendatang. “Nasdem KSB memasang target menjadi pemenang pada pemilu mendatang, jadi pengurus harus yang memiliki komitmen serius,” lanjutnya.
Dikesempatan itu Santri mengakui dalam komposisi kepengurusan DPD Nasdem KSB yang telah ditetapkan, cukup banyak pengurus sebelumnya yang dilibatkan, sebagai bentuk kebersamaan dalam membesarkan partai. “Semua pengurus diwajibkan membuat pernyataan tertulis terkait kesediaan dan komitmen dalam berjuang bersama, baik yang pernah menjadi pengurus untuk periode sebelumnya maupun kader yang baru dilibatkan sebagai pengurus,” ungkapnya sambil menegaskan, bagi yang tidak bersedia akan diganti dengan pengurus baru.
Selain melaksanakan finalisasi pengurus, DPD Nasdem KSB sudah mulai membahas tentang strategi untuk menjadi pemenang pada Pemilu mendatang. Gerak cepat itu sendiri sebagai bentuk komitmen para pengurus baru. “Untuk surat pernyataan tertulis sudah hampir rampung, terutama kader yang baru dilibatkan sebagai pengurus,” akunya.
Masih keterangan Santri, ada beberapa alasan mendasar bagi partai Nasdem sampai harus membahas lebih awal strategi pemenangan, diantaranya, cara kerja yang dianut Nasdem secara nasional, dimana dalam menghadapi agenda besar selalu mengedepankan kerja kolektif, menerapkan kegotongroyongan politik dan membangun kesamaan strategi. “Nasdem mengenal kerja sama politik, jadi apa yang menjadi strategi harus dibahas serta dianalisa bersama,” tandasnya. **