Taliwang, – Sekda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Amar Nurmansyah, ST, M.Si memimpin acara launching ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) menanam. Kegiatan yang dipusatkan dihalaman Graha Fitrah pada Selasa 7/12 kemarin merupakan inisiasi dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP).
Launching ibu-ibu menanam menjadi bagian dalam menyukseskan program Gerakan Masyarakat Gemar Menanam yang Praktis, Ekonomis, Segar, Alami dan Lestari (Gema PESAL). “Kegiatan ini sebagai pemicuan kepada masyarakat, agar mau menanam dengan memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing,” kata Amar sapaan akrabnya Sekda KSB.
Amar dikesempatan itu berharap kepada semua ibu-ibu DWP KSB, agar ikut menjadi inisiator dalam penghijauan lingkungan kantor pemerintahan yang berada diareal Kemutar Telu Center (KTC). “Ibu-ibu DWP harus ikut membantu dalam menata kebun kantor, agar bisa terlihat lebih indah dan asri,” ucapnya.
Selain ikut bertanggung jawab dalam penataan taman kantor, Ibu-ibu DWP diminta untuk meneruskan kegiatan serupa dalam lingkungan tinggal masing-masing, sehingga bisa menjadi contoh bagi masyarakat sekitar. “Manfaatkan pekarangan masing-masing untuk menanam tanaman holtikultura. Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri dapat juga sebagai tambahan penghasilan,” tuturnya.
Ir Muhammad Saleh M.Si selaku kepala DKP KSB mengatakan bahwa diperlukan strategi tepat dalam merubah prilaku masyarakat untuk gemar menanam, jadi program yang sedang dirancang ini akan dipelopori oleh kaum ibu-ibu dengan memanfaatkan lahan disekitar tempat tinggal (pekarangan) ataupun menanam dengan menggunakan pot/polybag (bahan bekas), sehingga akan mendatangkan hasil yang sangat ekonomi.
Masih keterangan Saleh sapaan akrabnya, dalam tahun awal memang belum bisa dirasakan dampak atas pelaksanaan program Gema PESAL, apalagi target capaian ditahun 2022 mendatang seputar wilayah Kemutar Telu Center (KTC). “Gema PESAL tahun mendatang dimulai dalam wilayah perkantoran KTC, sehingga belum bisa memberikan dampak signifikan dalam pemenuhan kebutuhan holtikultura,” ungkapnya.
Diingatkan juga bahwa Gema PESAL sebagai upaya mempertahankan status sebagai satu-satunya kabupaten di Indonesia yang telah tuntas melaksanakan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). “Secara tidak langsung Gema PESAL mengajak masyarakat untuk memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai kompos (pupuk) yang dipergunakan sebagai penyubur tanaman yang ditanam dalam pekarangan, sehingga salah satu pilar STBM tetap dilaksanakan masyarakat,” ungkapnya. **