Maluk, – Asap yang keluar dari cerebong milik PT. Uniserv selaku perusahaan pengolah batu kapur yang berada di kecamatan Maluk mulai diprotes warga, karena bukan hanya diduga mencemari udara tetapi mulai mengganggu pernapasan masyarakat yang berada disekitar areal perusahaan.
Selain masalah pencemaran udara, warga juga mengaku ada paparan debu batu kapur yang berterbangan dalam pemukiman warga sekitar, sehingga meminta kepada pemerintah untuk segera mengambil tindakan sebelum menjadi masalah besar bagi masyarakat. Hal itu sendiri telah disampaikan warga kepada pemerintah kecamatan Maluk.
Syarifuddin, S. Pd selaku Camat Maluk yang dihubungi mengakui tentang adanya protes warga tersebut, sehingga pihaknya langsung merespon dengan memanggil pimpinan perusahaan untuk bisa memberikan keterangan atas laporan warga tersebut. “Saya sudah mendengarkan langsung keterangan dari pihak PT. Uniserv terkait dengan persoalan tersebut,” ucapnya melalui selularnya Minggu 20/2 kemarin.
Dikesempatan itu ‘Camat Elegan’ mengakui bahwa dari hasil keterangan yang disampaikan pihak perusahaan, jika terjadinya kepulan asap pada cerebong perusahaan terjadi akibat adanya uji coba bahan bakar pabrik yang memakai batu bara. “Djunaidi selaku pimpinan perusahaan telah memberikan keterangan secara langsung dan mengakui kepulan asap atas uji coba bahan bakar,” terangnya.
Masih keterangan Syarifuddin, meskipun pemerintah kecamatan sudah mendegarkan penjelasan dari perusahaan dan telah menyampaikan kepada masyarakat, namun tetap diminta kepada pihak perusahaan untuk menghentikan sementara aktifitas yang menyebabkan kepulan asal sesuai permintaan masyarakat. “Penegasan kami kepada perusahaan untuk dihentikan sementara aktifitas sampai terjadi penetralan proses pembakaran batu kapur atau tidak menghasilkan kepulan asap,” tegasnya.
Hal penting lain yang disampaikan Camat Maluk itu, pihaknya akan membantu perusahaan dalam mencarikan solusi terbaik dari persoalan dimaksud, terutama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan pengepulan asap yang pernah terjadi. “Saya mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas dengan tidak bereaksi apapun dan perusahaan memastikan operasional akan aman bagi masyarakat,” ungkapnya.
Slamet, SP, MM selaku kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KSB yang dikonfirmasi ditempat terpisah juga mengakui jika dirinya telah mendengar adanya persoalan tersebut, sehingga menyusun rencana untuk melakukan pengecekan lapangan. “Selasa 22/2 kami berencana turun lapangan untuk melakukan pengecekan,” akunya.
Selain melihat kondisi lapangan, kunjungan itu sendiri supaya dapat mendengarkan keterangan dari pihak perusahaan yang menjadi penyebab munculnya kepulan asap. “Kemungkinan langsung meminta keterangan pihak perusahaan,” tuturnya. **